9 SKALA RICHTER

DENI WIJAYA
Chapter #17

CINTA DARI HATI KEMBALI KE HATI #17

Kemudian mereka meninggalkan kawasan belakang Bukit Bintang untuk segera mencari tempat untuk bermalam. Menurut Balqis saat ini telah banyak jenis penginapan tersebar di Kuala Lumpur, mulai dari hostel hingga hotel bintang tujuh. Namun banyak juga hotel murah yang cukup nyaman dan bersih dengan letak lokasi sekitar 3-5 menit jalan kaki dari KL Sentral Station dan Monorail Station. Area ini dikenal dengan nama “Little India” karena mayoritas penduduknya yang berasal dari India.

Suasana lingkungannya cukup abstrak mengingat banyaknya aktivitas berlainan yang terdapat di satu tempat, seperti sekolah, gereja, vihara, perhotelan, shopping area, clubhouse, perkantoran hingga tempat prostitusi. Walaupun cukup aman dan rapi, tetapi sebaiknya mereka tetap berhati-hati terutama jika berjalan kaki di malam hari. Akhirnya Rendra memutuskan untuk menginap di Sentral Hotel.

******

"Alhamdulillah, akhirnya bapak sampai juga di hotel. Terimakasih, nak Rendra. Apa jadinya jika tadi bapak tidak bertemu nak Rendra. Mungkin saya akan tersesat entah ke mana. Maklumlah, saya sudah renta!" ucap Pak Daud.

"Tidak perlu berlebihan pak. Khan sudah menjadi kewajiban kita bersama sebagai sesama manusia untuk saling tolong menolong dalam hal kebaikan. Kita semua khan saudara!" balas Rendra ringkas sambil bersalaman dengan lelaki tua itu.

Untuk sesaat pandangan Pak Daud tak lepas dari pemuda yang ada dihadapannya. Dan sejurus kemudian ada senyum tersungging dari bibirnya.

“Kamu pasti dari Indonesia ya?” tanya Pak Daud.

"Iya, benar, pak. Memangnya ada apa?” balas Rendra.

"Nggak apa-apa. Dulu saya juga pernah tinggal di Indonesia. Bahkan saudara saya ada yang tinggal di Jawa Tengah... hmm.. itu tuh yang ada candi yang terbesar dan megah, saya lupa apa namanya, maklumlah sudah lama sekali!" kata Pak Daud.

“Yang bapak maksud mungkin adalah candi borobudur?” Rendra mencoba untuk menerka.

“Ya, benar. Candi Borobudur!” sahut Pak Daud.

“Kalau itu daerah Magelang,” lanjut Rendra.

"Nah, ya benar, Magelang. Hm..dulu saya juga mahir cakap bahasa Jawa. " ucap Pak Daud.

“O iya, ..Pak Daud saking pundi (Pak Daud berasal dari mana)?” tanya Rendra ingin meyakinkan apakah Pak Daud memang mengerti bahasa Jawa.

Saking Serawak hehe.. saya bisa khan cakap bahasa Jawa!” jawab Pak Daud.

“O iya, maukah nak Rendra sarapan dengan bapak, hitung-hitung sebagai bentuk rasa terimakasih bapak. Bagaimana?” ucap Pak Daud.

“Pasti nak Rendra belum sarapan sejak Shubuh tadi ya?” lanjut Pak Daud.

“Terimakasih, pak. Saya mau istirahat sejenak dulu, masih agak ngantuk, gak tahu ya pak, sejak kemarin badan saya pegal-pegal semua,” jawab Rendra.

“Gak apa-apa, mungkin lain waktu bisa khan..?” lanjut Pak Daud.

Insyaallah.. Pak Daud, mohon maaf, saya permisi dulu mau kembali ke kamar!“ kata Rendra.

Lihat selengkapnya