"Dari hasil pra lasik, pemeriksaan menyeluruh meliputi kornea, pupil, retina, iris, dan yang lainnya..."
Hera menahan napas. Ketakutan menyergap. Ruangan serba putih itu terasa begitu dingin. Tangannya mengepal menanti kelanjutan penjelasan dokter yang sedang meneliti kertas hasil pemeriksaannya.
"Ternyata ketebalan korneanya kurang." Dokter Rizal memperlihatkan kertas di tangannya. Menjelaskan dengan sabar meski Hera tak begitu paham. "Yang kanan lebih tebal dibanding yang kiri, tapi tetap belum mencapai batas minimal ketebalan kornea untuk operasi lasik."
Hera langsung murung. Pasalnya ia sudah menantikannya sejak lama. Gadis itu sudah membayangkan bagaimana penampilan barunya nanti tanpa kacamata. Pasti akan terlihat lebih muda dan fresh. Namun rencana hanya sebuah rencana jika takdir berkata lain.
"Selain lasik, saya baca di artikel ada yang namanya implan lensa ya, Dok? Katanya untuk yang korneanya tipis, bisa melalui cara itu.." Hera masih berharap ada cara lain untuk mewujudkan mimpinya hidup tanpa kacamata.
Dokter Rizal tersenyum. "Hmm, tapi kayaknya kita harus urus bagian retina dulu, nih."
Hera meneguk ludah. Perasaannya semakin tak enak.
Kenapa lagi? Ada masalah lain? Retinaku kenapa?