Bandar Udara Kingsford-Smith, Sidney
Panas matahari, mengubah setiap permukaan Kota Sidney menjadi berwarna putih kekuningan, Sepertinya Tuhan, maha kreator menyunting kota ini dengan tingkat saturasi yang tajam. Akibat paparannya; Mata menyipit, dahi mengeryit, sementara kerongkongan memekik.
Nareswara menyetir mobil sport berwarna merah dengan begitu kencangnya seperti kuda mustang. Setelah sampai di bandara, ia tak lupa membingkai matanya, dengan kacamata hitam guna menghalau terik matahari yang terus menyerang pemukaan wajahnya. Lalu, ia meninggalkan mobil yang hanya memiliki, empat seat tersebut. Tak butuh waktu lama, wanita yang ia tunggu-tunggu itu akhirnya datang.
Wanita yang kini, mengenakan hijab putih dengan corak bunga lily berwarna lilac itu mulai membingkai wajahnya dengan senyuman lebar setelah melihat Nareswara. Tangannya melambai-lambai penuh dengan semangat dan energi yang menggebu. Dia segera keluar dari passenger gate, lalu menghampiri Nareswara sambil menyeret koper berwarna dusty rose lengkap dengan tas berbentuk sadel kuda yang menggantung pada bahunya.
"Nareeees!" seru wanita itu sambil langsung memeluk Nareswara tak' begitu erat.
"Iya Tante. Alhamdulillah, udah nyampe, ya. Loh, … Davinnya mana, Tan?" tanya Nareswara sambil melihat ke arah depan.
"Lagi beli gelato sama Mas Nirwan. Kamu sehat?" tanya Tante Raina.
"Alhamdulillah, Tante, aku sehat. Nirina nggak ikut, Tan?" tanya Nareswara.
"Lagi UAS dia. Loh, kamu udah libur?" tanya Tante Raina.
"Aku udah selesai UAS-nya, Tante. Insya Allah aku ke Indo bulan depan."
Lalu, terlihat Om Nirwan dan Davin berjalan ke arah mereka berdua. Mulut Om Nirwan merengut. Bak dihantam badai, suasana hatinya kini berantakan. Pun si Davin. Meski begitu, mereka terus berjalan ke arah Nareswara dan Tante Raina.
"Sehat?" tanya Om Nirwan kepada Nareswara sambil memeluk erat dan menepuk-nepuk bahu Nareswara. Lalu Nareswara berjongkok agar sejajar dengan Davin. "Marah-marah mulu dari tadi. Bilang katanya kepanasan. Abis, dikasih tau susah," keluh Om Irwan.
"Iya, dia pikir, tuh, ini Eropa yang dingin dan bakal ada saljunya gitu loh," ucap Tante Raina sambil sedikit tertawa.
Nareswara tertawa sedikit-sedikit agar Davin tidak marah. Ia harus kuat menahan tawa melihat Davin yang kini memakai jaket bulu angsa tebal penuh dengan kantong dan kupluk dengan bulu-bulu pada tiap tepiannya, sementara suhu Sidney hari ini adalah 37 derajat.
“Buka dulu aja jaketnya,” ucap Nareswara dengan lembut.
* * *
Mobil sport merah itu melaju dari arah Bandara.
"Mobil siapa nih, bagus banget?" tanya Tante Raina.
"Mobil temen sekelasku, Tan," jawab Nareswara sambil menyetir.
"Kok baik banget pinjemin mobil?"
"Yah, dia, mah, mobilnya banyak, Tan."
"Youtuber, ya, Kak?" tanya Davin.
"Hehe, … bukan, Dav. Emang papanya banyak uang. Hehehe."
"Oh, gitu," jawab Davin pelan.
"Dia Crazy Rich gitu, Tan, di sini. Sampe-sampe kita sekelas pernah diajak ke tempat wahana gitu. Kalo di Indonesia mungkin kaya dufan gitu, ya. Dan kita sekelas dibayarin!"
"Berapa orang, tuh?" tanya Om Nirwan.
"Yang ikut sekitar tiga puluh oranglah, Om."
"Wah, banyak juga, ya," ucap Om Nirwan sambil melirik ke arah Nareswara, sementara Davin masih saja duduk kaku di seat belakang.
Suasana tiba-tiba hening. Om Nirwan, Davin, serta Tante Raina seperti balik es yang membeku. Om Nirwan mulai terlelap, begitu pun Davin. Mereka berdua sudah menjemput mimpi. Hanya Tante Raina yang masih terjaga. Nareswara, menatap Tante Raina, tubuhnya meregang tegang, meskipun ada lelah yang hinggap di pelupuk matanya.
"Tante nggak tidur?" tanya Nareswara sambil tetap fokus menyetir.
"E-enggak, Nares," jawabnya terbata. Tangannya, menggenggam erat pegangan yang ada di atas kaca jendela di samping kanan.
"Tante kalo ngantuk tidur aja. Entar kalo udah sampe, aku bangunin, kok," tawar Nareswara.
"Eem, … Nares, bawa mobilnya bisa dipelanin?"
Ternyata Om Nirwan mendengar keluhan istrinya, walau ia mendengar dengan keadaan setengah sadar. Om Nirwan terkekeh. Nareswara mulai mengurangi kecepatannya.
"Ini, tuh, mobil sport, Mah, jadi kerasanya kenceng banget. Hehehe."