Kesal dan sedih bercampur. Kemana harus mencari si Johan? Ekspektasi mereka malam ini makan enak. Tapi keadaan membuat mereka harus menahan hasrat itu dengan membeli paket nasi padang lima belas ribu. Nasi padang mereka santap di salah satu warung nasi padang di dekat PRJ. Tangan mereka bergetar tiap menyuapkan nasi ke dalam mulut mereka. Mereka makan sambil menangis.
“Gue tambahin uang kontrakan lu, ya? Terus sekalian nambahin uang sepeda si Asep.”
“Makasih, Kris. Entar gue ganti, ya.”
“Iya. Gampang, La.”
Mereka, kedua SPG, dan pegawai tambahan lainnya membuat grup WhatsApp untuk memantau pergerakan si Johan. Sementara dari perusahaan membantu melaporkan perkara ini ke polisi. Mereka pulang dengan wajah yang lesu.
***
Esok harinya, mereka mendatangi Salon Madam.
“Mbak, kami ketipu. Uang bayaran kami digondol sama orang manajemen.”
“Ya ampun. Ada-ada aja.”
“Ini kami bingung, mau bayar salon gimana.”