99

Dianikramer
Chapter #21

DUA PULUH SATU

“Jadi, dia itu pilot pribadinya si Big Boss. Ibunya orang Indonesia, bapaknya orang Italia. Tapi dia tinggal di Indonesia sampai umur lima belas tahun. Terus lanjut sekolah di Itali, ngambil spesialisasi pilot pokoknya, all about Army gitu, deh, gua kurang paham.”

“Keren banget, sih, tuh cowok.”

“Keren banget, gue masih enggak nyangka aja tadi itu berasa mimpi, tapi dia ngaku, kok, kalau dia udah punya pacar. Katanya, pacarnya itu lebih tua dari dia lima tahun. Semacam first love gitulah. Jadi, pas masih ABG, dia main ke rumah sepupunya yang lebih tua dari dia. Ternyata itu adalah waktu di mana dia love at first sight.”

“Tapi gue jarang ngeliat dia, lho, di acara si Big Boss,” ucap Ella. 

“Dia bilang, dia kadang mood, kadang enggak, tapi emang enggak terlalu interest sama hal-hal kayak gitu, but it doesn't mean enggak pernah ikut-ikutan, ya. Gue berasa kencan sama DPO. Buat selfie aja enggak boleh.”

“Terus kalau misalkan lo jalan sama dia, terus di jalan ketemu sama ceweknya, lu enggak takut?” tanya Ella. 

“Ya enggaklah, ceweknya lagi kuliah di Amerika, ngambil S2 di Cornel University, insecure enggak lo dengernya? Kalaupun gue bukan cinta sejatinya, tapi gue bersyukur punya kesempatan pernah dekat sama cowok yang amazing kayak dia.”

Mungkin ini yang dinamakan orang-orang yang menamai hubungan mereka dengan kategori rumit di Facebook. Setelah berkencan selama beberapa hari, Winter tidak pernah menghubunginya lagi.

***

Hari itu, tetangga di depan kontrakan pindah, semua barang-barang telah diangkut dengan menggunakan truk berwarna kuning. Pindahnya salah satu penghuni kontrakan itu menjadi tanda bahwa tidak ada warung di area tersebut. Akhirnya, Ella dan Kris sepakat untuk membuka warung, guna melebarkan warung jajanan si Fatum. Kris memberikan donasi untuk modal awal warung. Tak tanggung-tanggung, Kris memberikan dana yang lumayan besar. Ia ingin di warung tersebut stok barangnya lengkap dan barang yang dijual adalah barang yang sering dicari oleh para pelanggan. Kris berpendapat, bahwa jika mau buka warung, jangan setengah-setengah. 


Pilihan untuk membuka warung adalah keputusan yang sangat bagus, karena mereka telah memiliki banyak pelanggan, pelanggan-pelanggan tersebut tak lain dan bukan adalah pelanggan dari warung yang terdahulu. Tak hanya itu, si Ella dan si Kris yang doyan begadang pun menjaga warung pada malam hari. 

***

Hari itu, Kris berinisiatif untuk mengajak Ella dan keluarganya menginap di hotel. Mereka semua bersukacita dalam kebersamaan. Mak sangat bahagia diajak ke hotel. Tak hanya itu, Fatum dan zayyan pun sangat senang. Mungkin kalau tidak ada Kris, mereka tidak akan pernah merasakan menginap di hotel mewah terkecuali atas kehendak Tuhan. 

***

Kris sedang berada di kontrakan Ella. Tiba-tiba, Winter menghubungi Kris dan meminta untuk bertemu. Kris segera berpamitan dengan Emak dan yang lainnya. Saat Kris sedang memakai sepatu sambil tangannya bertumpu pada lorong pintu, tiba-tiba Emak memberikan satu kotak bekal makanan berisi gepuk. Gepuk-gepuk itu dibuat berjam-jam oleh Emak. Kris sangat terharu dan sangat berterima kasih kepada Emak. Ia lalu bergegas berangkat ke tempat yang dia pun tak tahu ke mana. 

Lihat selengkapnya