Veronica bilang, kalau kartu mahasiswa si pelaku rudapaksa terselip di salah satu album Krisdayanti yang berada dalam kotak. Warna kartu mahasiswa itu menguning, laminatingnya mulai robek-robek. Ia memandangi kartu nama itu. Tatapan tajam Kris merangkum kebencian pada orang penanam DNA pada tubuhnya.
***
Kris meminta Winter untuk membelikannya tiket konser Krisdayanti. Meskipun mahal, Winter menyanggupi. Kris menganggap menonton Krisdayanti adalah salah satu cara agar dapat merasakan sedikit saja jiwa ibunya. Kris meminta bagaimanapun caranya, Winter harus membantunya. Sesuai dengan yang ia janjikan.
***
Hari itu, Kris datang ke kontrakan Ella. Dia mengajak Ella dan keluarga menginap di hotel. Sementara Ella dan anggota keluarga lainnya menikmati segala fasilitas di hotel, tak lupa Fatum dan Ayi pun merasa seperti sedang honeymoon di sana. Kris tak terlihat sudah dua jam. Ella menemukannya sedang beredam di kolam renang pada malam hari.
Ella menghampiri Kris
“Lu kenapa?”
“Enggak pa-pa?”
“Kris, ini ‘kan airnya dingin banget, lihat tuh tangan lu udah mengkerut.”
“Kris menangis sambil tersenyum.”
“Lu kenapa? Cerita, dong!”
“Winter bentar lagi nikah, ceweknya juga udah lulus S2. Bentar lagi dia mau pulang ke Indonesia. Winter bilang, gue enggak usah ngehubungin dia lagi.”
“Lu sayang, ya, sama dia?”
“Siapa, sih, yang enggak sayang sama cowok keren kayak dia? Hehe.” Suara Kris terdengar seperti orang pilek.
“Lu enggak pa-pa ‘kan?” tanya Ella khawatir.
“Iya, gue enggak apa-apa. Toh, gue juga sering nyakitin cowok. Jadi, gue udah tahu gimana cara kerjanya.”
“Sebenernya gue juga udah tahu kalo dia mau nikah.”
“Tahu dari mana?”
“Dari IG-nya dia.”
“Emang elu tahu IG ceweknya?” tanya Kris.
“Tahulah. Sekarang gini, deh, nama asli si Winter aja tuh jarang banget di Indonesia, Shallway Saputra. Jadi enggak pasaran dan enggak susah buat dicari. Setelah gue lihat aja, ternyata emang banyak foto dia sama cewek itu.”