SATU minggu berlalu dan Teresa menghilang. Teresa tidak pernah datang lagi menemui Rani dan Fabian tidak pernah membahas soal Tobi atau Teresa lagi. Bukankah ini aneh?
Sebelumnya Teresa tiba-tiba muncul begitu saja dan mengacaukan semuanya. Lalu bagaimana cewek itu tiba-tiba menghilang?
Lula harus memastikan sesuatu. Ia pergi menemui Rani dan bertanya tentang Teresa.
"Teresa udah balik ke Jogja, lanjutin kuliahnya. Kemarin dia cuma libur sebentar," kata Rani yang membuat bibir Lula otomatis tersenyum.
Lula senang sekali. Saingannya sudah pergi. Itu artinya, ia tidak perlu khawatir jika Fabian direbut sama Teresa. Di masa depan, Teresa boleh saja memiliki Fabian, tapi di masa sekarang, Fabian hanya milik Lula. Lula akan memastikan tidak ada yang boleh menyentuh miliknya.
Seperti yang terjadi di masa lalu sebelumnya, Teresa tidak pernah ada di antara hubungan Lula dan Fabian.
Lula kini berada di atap gedung kampus yang sepi. Ia menginginkan penjelasan dari seseorang yang pasti tahu tentang hal ini.
"Azka! Azka!" panggil Lula. Ia sengaja pergi ke atap gedung agar tidak ada yang melihat kalau seorang manusia seperti Lula sedang memanggil malaikat maut.
"Kamu mencari saya?" tanya Azka yang langsung muncul di depan Lula.
"Iya. Gue nyariin lo. Ada hal penting yang mau gue tanyain ke lo."
"Bisakah lain kali kamu memanggil saya dengan sopan, seperti Tuan Azka atau Tuan malaikat?" tanya Azka, ia tidak suka cara Lula memanggilnya, apalagi ia memiliki pekerjaan sekelas malaikat maut.
"Ya elah, umur kita nggak beda jauh, santai aja. Kita kan temenan sekarang," jawab Lula yang merasa Azka sudah seperti temannya yang selalu berada di dekatnya, walaupun Azka punya alasan tersendiri untuk itu.
Azka menggeleng tidak setuju. "Meskipun kelihatan seumuran, tapi saya sudah menjadi malaikat untuk waktu yang sangat lama."
"Oh, gitu."
"Kita juga bukan teman karna manusia dan malaikat tidak bisa berteman. Tugas saya adalah mengawasi kamu dan menjemput kamu jika sudah waktunya."
Lula mengalah. "Oke, Tuan Malaikat, gue boleh nanya nggak?"
"Soal apa?"
"Soal Teresa, kenapa Teresa tiba-tiba ngilang gitu aja? Padahal dari kemarin, dia rajin banget nemuin Fabian."
"Temanmu yang bernama Rani sudah menjelaskan alasannya."
"Iya sih, tapi gue masih ngerasa ada yang ganjal di sini. Lo pasti tahu sesuatu kan?"
Azka mengangguk.
"Kasih tahu gue apa yang terjadi."
"Kamu sudah membatalkan rencana pernikahanmu dan Fabian kan?"
"Iya, trus?"
"Semuanya kembali seperti semula. Maka dari itu, Teresa harus menghilang untuk sementara. Seperti yang kamu tahu, Teresa tidak pernah ada di masa lalu kalian sebelumnya."
"Jadi, gue nggak bisa ngubah apa pun?"
"Saya sudah bilang, cukup nikmatin waktu kamu yang tersisa. Jangan mencoba mengubah apa pun, karna semuanya ada konsekuensinya."