A Blessing in Disguise

Bambang
Chapter #14

13. Kepo

Self-harm atau self-injury merupakan tindakan yang menimbulkan luka-luka pada tubuh dan menyakiti diri sendiri yang dilakukan secara sengaja. Pengertinan singkatnya yaitu melukai atau menyakiti diri sendiri. Tindakan ini dilakukan tidak dengan tujuan bunuh diri tetapi sebagai suatu cara untuk melampiaskan emosi-emosi yang terlalu menyakitkan untuk diekspresikan dengan kata-kata.

Self injury dapat berupa mengiris, menggores kulit atau membakarnya, melukai atau mememarkan tubuh lewat kecelakaan yang sudah direncanakan sebelumnya.

Dalam kasus-kasus yang lebih ekstrim mereka bahkan mematahkan tulang-tulang mereka sendiri, memakan barang-barang yang berbahaya, mengamputasi tubuh mereka sendiri, atau menyuntikkan racun ke dalam tubuh [1].

Terra bergidik saat membaca paragraf terakhir. Sebenarnya ia tidak terlalu tertarik pada psikologi. Terra lebih suka belajar sejarah. Tapi karena Faris, kakaknya, kemarin tiba-tiba saja memberitahu Terra kalau Dasa menunjukkan tanda-tanda self-harm, jiwa kepo Terra meronta-ronta meminta untuk dibebaskan.

Apa Dasa benar-benar self-harm? Apa penyebabnya? Bagaimana menyembuhkannya?

Jari-jari Terra bergerak lincah mengetik keyword: Cara menyembuhkan self harm.

Berbagai artikel muncul. Terra meng-klik yang paling atas.

1. Cari tahu soal kebiasaan melukai diri

2. Bersikap positif/tidak menghakimi

3. Jangan membuatnya merasa bersalah

4. Menyediakan waktu

5. Jangan mengancam

6. Ajak untuk mencari bantuan profesional.

Terra menggaruk-garuk puncak kepalanya yang berbalut kerudung. Pusing. Kalau memang Dasa self-harm, berarti Terra sudah melanggar beberapa poin.

Lalu sekarang, harus bagaimana? Bagaimana caranya membantu Dasa kalau Dasa sendiri tidak sadar mengidap self-harm?

Atau sebenarnya ... dia sadar? batin Terra.

Ah! Terra pusing.

Kenapa juga ia harus pusing mengurus hal-hal begini? Yang dipusingi saja sedang asyik bermain basket di lapangan.

Terra makin kesal.

Entah pada apa dan siapa.

Lihat selengkapnya