A Collection of Love Short Stories

Jean Aira
Chapter #1

#1. Meeting at the Tourist Café : Bab.01

Di sebuah sudut kota kecil yang dikelilingi oleh pegunungan, terdapat sebuah kafe pelancongan yang selalu mengundang para pelancong untuk singgah. Pagi itu, suasana kafe yang tenang berubah menjadi hidup saat Maya, seorang penyanyi jalanan berbakat dan ceria, memasuki ruangan dengan langkah riang.

"Hai, Maya," sapanya para pelanggan yang sudah tidak sabar melihat keindahan suara Maya.

Di sisi lain, Leo, seorang fotografer yang lebih suka mengamati dunia melalui lensanya daripada melalui obrolan, duduk di sudut yang tenang. Ia mencoba merangkul rasa kesepiannya sambil sibuk mengedit foto-foto terbaru.

Namun, takdir menggiring keduanya untuk bertemu di kafe itu. Maya yang ceria menarik perhatian Leo yang cenderung pendiam. Tertarik oleh suara merdunya yang mengisi ruangan, Leo melihat Maya menyanyikan lagu yang begitu mengalun indah. Kesibukan Leo pun terhenti sejenak karena ia ingin fokus mendengar nyanyian Maya. Tidak sadar tersirat senyum tipis di bibir Leo.

Setelah penampilan Maya selesai, Leo mendekati meja di mana Maya duduk. "Kamu punya suara yang luar biasa," ujarnya, suaranya terdengar sedikit ragu.

Maya tersenyum. "Terima kasih! Aku senang kamu suka."

Mereka mulai berbicara tentang musik, seni, dan perjalanan hidup mereka. Meskipun kepribadian mereka sangat berbeda, ada sesuatu yang membuat percakapan mereka begitu lancar dan nyaman.

"Kamu suka memotret, bukan?" tanya Maya setelah melihat kamera yang diletakkan di meja Leo.

Leo mengangguk. "Iya, aku lebih suka mengekspresikan diri melalui foto."

Maya tersenyum lebar. "Aku juga suka berekspresi. Musik adalah jalan aku menunjukkan perasaanku."

Sementara mereka berbicara, keduanya mulai merasa bahwa pertemuan ini tak terduga namun begitu alami. Kafe tersebut menjadi tempat di mana perbedaan kepribadian mereka seakan bersatu dalam harmoni.

"Waktunya sudah sore," kata Maya, melihat sinar matahari yang semakin merendah. "Aku harus segera pergi untuk pertunjukan sore ini."

Leo mengangguk. "Aku juga harus segera kembali mengedit foto-foto."

Namun, di saat mereka bersiap-siap untuk pergi, Leo merasa ada pertanyaan yang mengganggu pikirannya. "Maaf kalau ini terdengar aneh, tapi apakah kamu percaya pada cinta pada pandangan pertama?"

Lihat selengkapnya