Bulan November 2014 tiba-tiba Mas Editor Wahyu Qolbu inbox FB-ku. Isi inbox-nya, "Rin, kamu mau nggak garap naskah orderan Wahyu Qolbu?"
Aku bales inbox-nya.
Boleh. Temanya apa?
Dia bales lagi.
Kamu nulis true story perjalanan hidupmu dari SD-jadi penulis.
Deg!
Aku dilema yang sangat dahsyat. Menulis true story itu nggak segampang nulis fiksi. Dituntut membuka luka lama plus membeberkan rahasia yang sudah kupendam berpuluh tahun.
Lukaku itu adalah pernah ditolak kepala sekolah karena cacat. Hingga akhirnya keterima di SD Al-Amin. Lalu, saat lagi sayang-sayangnya punya banyak teman, aku dipaksa pindah sekolah dari Solo ke Martapura. Banyak luka lainnya.
Untung saat itu aku punya pembimbing novel pribadi. Namanya Rayaka Bima Anggara. Bagiku dia bukan sekadar pembimbing, tapi juga teman curhat. Ya udah aku curhat sama dia lewat WA.
Aku:
Bim, aku dapet tawaran garap naskah orderan dari editor mayor label. dia minta aku nulis true story perjalan hidup dari SD-sekarang. Menurutmu gimana? Aku terima gak?
Bima:
Wajib kamu terima. ini kesempatan besar. kesampatan nggak datang dua kali.
Atas dorongan dari Bima, aku nerima orderan tersebut.
Aku dikasih waktu penggarapan itu cuma satu bulan. Alhamdulillah, aku menyelesaikannya tepat waktu.
Judul awal novel KBS itu "Difabel? Nggak masalah tuh!"
Naskahnya juga hanya jadi 65 hal. Pas aku kirim naskah ke editor, dia minta aku revisi dan nambahi 35 hal lagi. Aku mau memenuhi permintaannya.
Bulan Februari fix kelar. Bulan Maret dikirimi MoU. Novelnya nggak langsung terbit nunggu antrian panjang dulu.
8 Bulan kemudian baru deh terbit. Judulnya Kau Begitu Sempurna. Aku biasa menyebutnya KBS.
Aku berambisi novel itu best seller dan difilmkan. Aku muter otak cari cara mewujudkan ambisi itu. Terus buka Instagram, di beranda banyak artis-artis mempromosikan produk atau biasa disebut endors. Aku jadi mikir gini, "Kalau novel KBS dipegang seleb bakal laku keras kali ya?"
Aku lagi ngefans berat sama Ammar zoni dan Dante Valreand. Aku mencari info orang terdekat artis tersebut.
Kebetulan temen FB-ku, si Desti fansnya Kak Angelica Simperler. Katanya sering ke lokasi syuting dan kenal dekat sama Dante Valreand, pemain sinetron Aku Anak Indonesia. Tanpa pikir panjang aku kirimin dia 3 eks novel KBS.
Aku kirimnya di waktu nggak tepat. Kak Angel lagi ada di Lawang Sewu dan Dante pulkam ke Palembang. Nunggu mereka pulang dulu deh.
Untung Kak Angel nggak lama di Lawang Sewu, seminggu kemudian dia dah balik ke Jakarta. Langsung aja Desti ngacir ke loksyut Kak Angel.
Kak Angel nggak langsung selfie, dia sibuk syuting Bioskop Trans TV.
Seminggu kemudian baru deh foto dan upload ke IG.
Dante Valreand dua minggu kemudian baru foto dan upload ke IG. Berkat novel ini aku jadi berteman dan sering chat sama Kak Dante dan Kak Angel. Betapa senangnya hatiku. Terima kasih, Desti.