A Day in My Life

Ariny Nurul haq
Chapter #11

Babak II: Menjadi PJ Lomba Menulis

Tahun 2012.

Manusia pasti nggak puasnya. Begitu pula dengan diriku. Sudah menghasilkan 10 novel terbit di Indie, aku tetap merasa kudu mengasah kemampuanku di bidang lain. Pastinya masih berkaitan dunia literasi. 

Di beranda Facebook-ku bertebaran lomba menulis. Baik diadakan oleh penerbit indie maupun penerbit mayor. Lomba menulis diadakan oleh penerbit indie, hadiahnya Cuma 1 eks buku terbit, sertifikat dan voucher penerbitan. 

Aku jadi ingat grup yang pernah kubikin berkat bantuan teman. Grup itu kuberi nama ‘Pecinta Puisi’ Terbesit dalam hati, “Kalau aku bikin lomba menulis puisi atas nama grup Pecinta Puisi, seru kali ya?”

Keraguan terselip di relung hati. “Kalau aku ngadain lomba menulis, aku kasih hadiah apa buat pemenang? Aku kan belum punya uang. Puluhan novel yang sudah terbit di indie, nggak ada hasilnya,” bantinku. 

Seolah ada yang membisikkan sesuatu di telingaku. “Soal hadiah mah bisa diakalin kali. Udah sana lu bikin lomba menulisnya.”

Aku terhasut oleh bisikkan itu. Nggak sampai satu jam aku sudah berhasil membuat info lomba menulis bertema ‘meraih mimpi’. Info itu langsung kuposting di facebook. Respon lumayan baik. Banyak yang membagikan info itu ke teman-teman yang lain. Aku menjanjikan buku terbit ke juara 1 saja. 

Lomba menulis puisi berlangsung tiga minggu ada 100 puisi yang masuk. Aku saring menjadi 85 puisi saja yang dibukukan. 15 puisi nggak memenuhi syarat. Mengoreksi puisi lebih gampang dari mengoreksi cerpen. Proses terbit buku lomba menulis itu cukup singkat. Hanya 1 minggu. Aku terbitkan di www.diandracreative.com . Layout dan editing aku yang mengerjakannya. Sedangkan desaian cover temanku yang bernama Hanifah yang membuatnya. 

Pemenang lomba menulis itu jatuh kepada Ikka Nurjannah. Aku bilang saja ke dia, buku sudah dikirim. Padahal nggak. Aku tahu aku salah, telah membohonginya. Tapi apa boleh buat. Aku terpaksa. Aku janji kalau punya uang aku kirim beneran bukunya. 

Aku bersyukur kecuranganku nggak kebongkar.

Maret 2013

Aku ketagihan mengadakan lomba menulis, hingga akhirnya aku melakukan kesalahan yang sama di lomba sebelumnya. Agak sedikit berbeda lomba yang aku adakan kali ini. Pemenang palsu. Pemenang di lomba itu Anita, Aida, Anisa. Mereka bertiga ya aku sendiri. Konyol memang. Ntah setan apa yang membisikiku, sehingga aku melakukan hal itu. 

Satu bulan kemudian buku hasil lomba terbit. Masih di penerbit yang sama dari sebelumnya yakni www.diandracreative.com. Sialnya kali ini tak berjalan mulus. Latifah Edib, salah satu kontributor di buku lomba berhasil membongkar kecuranganku.

Hebohlah dunia literasi. Berbagai grup kepenulisan sibuk membicarakanku. Segala macam bentuk hinaan, sindiran, cacian terlontar dari komentar mereka. Bahkan satu persatu mereka menarik naskah dari buku yang sudah terbit. Aku hanya diam melihat itu semua. Aku melakukan pembelaan, tak ada gunanya. Aku memang salah.

Aku drop. Untungnya nggak sampai menitikkan air mata. Tapi rasa nyesek itu larinya ke badan. Suhu badanku jadi panas. Sempat terbesit di pikiran bahwa aku nggak mau jadi penulis atau mengadakan lomba menulis lagi.

 Ting!

Satu chat muncul di layar komputer. Chat itu dari Akbar Zidny.

“Mbak yang sabar ya. Biarlah orang berkata apa ke Mbak. Tloh, semua manusia pasti pernah punya kesalahan. Yang penting Mbak nggak melakukan kesalahan yang sama dikemudian hari.”

Entah datang darimana, semangat bangkit muncul lagi. Aku memutuskan tetap jadi penulis dan mengadakan lomba tapi dengan cara bersih. Tanpa melakukan kecurangan. Akbar Zidny, terima kasih telah memberikan semangat kepadaku. 

Aku juga sering komen-komenan status sama Akbar Zidny. Tanggal 18 Juni aku update status.

"Nonton GGS gara-gara kesemsem ma aliando doang. Gue paling sebel ma Ricky Harun, karakternya gak cocok. Harusnya yang memerankan tokoh serigala ntu Samuel Rizal, Atalarik Syah, Adrian maulana, Deddy Courbuzier soalnya mereka punya body yang keren dan menghangatkan cewek. Ingat kan film Twiligth Eclipse ada adegan Bella dipeluk Jacob gara-gara Edward gak bisa menghangatkan Bella."

Lihat selengkapnya