A Day in My Life

Ariny Nurul haq
Chapter #16

Ganti Nama Menjadi CV. AT Press

Maret 2018 AT kembali dikasih ujian sama Tuhan. PNRI mengubah peraturan, dalam 1`buku nggak boleh lagi ada 2 nama penerbit. Hal ini menyebabkan akun Multisia dikunci PNRI. Aku coba kirim email ke PNRI untuk minta buka kembali akun Multisia, mereka jawab akan terbuka kalau sudah kirim bukti terbit 60%.

Aku mikir sejenak. Rasanya selama ini rutin kirim bukti terbit ke PNRI 2 eks per judul. Buku Arsha Teen memakai ISBN Multisia rasanya sudah 60 judul. Namun, aku ingat-ingat lagi memang masih banyak belum tercetak karena banyak penulis begitu sudah pre order, sama sekali nggak ada order. Terus 5 judul belum terkirim gara-gara kena di Percetakan Serba.

Untung di ATM ada uang dua jutaan. Dengan Bismillah, aku coba cetakin bukti terbit ke PNRI. Rasanya tersisa 20 judul biar pas 50%.

 Di saat aku berjuang melunasi buku terbit ke PNRI, Mbak Vanny tantrum. Update status bilang bahwa aku menghancurkan bisnis penerbitannya sehingga membuat akun Multisia ditutup PNRI. Padahal selama dua tahunan, aku yang urus penerbitannya dari editing, layout, sampai daftar ISBN. Yang bikin akunnya ditutup juga karena banyaknya buku penulisnya yang nggak cetak buat PNRI. Dia mengakuinya bakal cetak sendiri, tapi aku nggak yakin. Bahkan, ada penulisnya yang kabur setelah ISBN-nya keluar.

Dua bulanan, lunas kirim bukti terbit ke PNRI. Aku email lagi kirim bukti resinya. Lalu, nggak lama kemudian akun Multisia dibuka kembali gemboknya sama PNRI. Aku pamitan baik-baik ke Mbak Vanny. Mbak Vanny masih ketus sama aku. Bodo amat lah responsnya. Yang jelas, aku sudah lunasi utang buku Arsha Teen. Dengan sisa uang di ATM, aku coba bikin akta notaris sendiri. Itu pun berkat bantuan Mas Erry – Owner Zukzezz Express.

Nama yang tertulis di Akta Notaris ‘CV. AT Press’ Ya, ganti nama. Aku pikir nama Arsha Teen terlalu banyak kenangan pahit. Siapa tahu dengan ganti nama, AT lebih sukses. Bukan hanya ganti nama saja, tapi juga ganti logo, dan aku kepikiran ingin buka banyak cabang AT Press. Mewujudkan impianku sejak lama. Tepatnya saat bertemu dengan Mas Manis alias Chef Agus Sasirangan di acara TVRI.

Dia itu cerita soal punya 3 cabang. Duta mall, Qmall dan Panglima Batur.

Dari sana aku takjub, terus pengen AT seperti itu. Punya banyak cabang. Bedanya cabang AT online. Kalau bisa lebih banyak dari cabang Mas Manis.

Sayangnya gak langsung aku wujudin, tahun-tahun itu aku sibuk masuk tivi wkwkwke

Lagipula AT masih nebeng sama penerbit lain. Gak enak dong bawa banyak anak?

Ibaratnya itu aku punya banyak anak, tapi masih nebeng di rumah mertua. Lama-lama pasti bakal berantem ntah sama mertua atau ipar. Mereka gak tahan berisik.

April 2018  akta notaris CV. AT Press resmi disahkan oleh notaris. Ingin wujudkan umumkan buka banyak cabang serta cari banyak karyawan, tapi satu sisi ragu. Takut gak ada yang mau jadi bagian AT family. Soalnya AT gak sanggup bayar gaji karyawan nilai tinggi.

Gue nanya tentang ide buka banyak cabang ke CEO Shadow, Mas Adit dan Mr.To notabennya sebagai mantanku. Nanti aku ceritakan soal mereka di babak 3. Dia setuju. Sudah lama mau usulin kayak gitu.

Gue tanya dia, "emang zaman sekarang ada yang mau berjuang bareng dari bawah?"

Dia malah jawab, "coba kamu liat ada berapa cewek yang ikhlas dampingi cowoknya dari bawah? Faktor utama mereka ikhlas, ya karena si cowok memberikan ketulusan. Jadi, klo kamu mau mereka siap berjuang bareng kamu harus total ngasih cinta dan ketulusan ke mereka."

Belum puas jawaban Mas Adit dan Mr. To, aku nanya Mas Manis soal cara dia membangun cabang Mie Bancir. Kata dia, memakai sistem kekeluargaan.

Well, akhirnya bismillah bangun cabang tanpa ngasih modal. Ngikutin Mas Manis memakai sistem kekeluargaan.Tujuanku bangun cabang melatih penulis-penulis muda berwirausaha. Memperluas jaringan, biar nggak promo sendirian, dan aku bisa lebih fokus mengurus naskah pribadi.

Pertama gue mau buka cabang di 6 kota besar Indonesia. Sumatera, Bangka, Jabodetabek, Solo, Surabaya dan Makassar.

Sebelum umumin buka cabang, orang pertama yang gue hubungin dan ajakin bagian AT family adalah alumni TAT dan ABNT. Chemistry kedekatan sama gue juga kuat.

Selain alumni TAT dan ABNT, gue juga hubungi orang yang potensi tinggi. Mereka adalah :

AT Press Sumatra:

-Julia, pimred. Dia ini alumni TAT 2017.

-Sukma EQ, editor.

-Sahrial, desain cover dan layouter.

-Kiki Misgiarti, admin.

AT Press Bangka

-Anisa Fibi, alumni project ABNT S1. 

Dia mengajak 4 orang temannya yang nggak aku kenal, tapi aku setuju. Feeling aja kalau mereka dekat, berarti bisa dipercaya dan makin semangat kerjanya karena kerja bersama sahabat.

AT Press Jabodetabek:

-Open, Pimred. Aku nggak gitu kenal sama Open. Hasil rekomen Ira. Ira merasa nggak sanggup jadi pimred.

-Yuyun Sukarsih, editor.

Lihat selengkapnya