A Day in My Life

Ariny Nurul haq
Chapter #24

Susahnya Cari Jodoh

2023.

Waktu cepat sekali berlalu. Tahu-tahu sudah memasuki tahun baru 2023. Aku harus bisa move on dari Si Tengil. Maka dari itu, aku usaha cari jodoh berbagai arah. Dimulai dari sosial media. Secara jalur mana lagi coba untuk cewek rumahan yang cacat yang aku?

Terus aku lihat dua temanku; Kiki Aurora dan Mak Eka bisa dapat jodoh orang luar negeri dari jalur aplikasi jodoh. Siapa tahu aku bisa ikuti jejak mereka.

Aku ceritakan satu per satu pengembaraanku mencari cinta sejati.

Jalur Telegram. Ada dua sih. Annymous chat dan Leomatch. Di Telegram aku pakai nama samaran. Kinari Allura. Salah satu nama tokoh novelku yang paling kusuka. 

-Annymous Chat/@leoboth dulu aku bahas. Di sini kita bisa chat dengan banyak bule. Terutama orang India. Hitung-hitung belajar bahasa asing. Lalu, enaknya mereka nggak tau nama akun kita. Bisa gampang mengakhiri obrolan tanpa ribet blokir. Namun, sayangnya di sini banyak yang cewek menawarkan open BO. Usut demi usut, kata orang-orang mereka aslinya cowok buat penipuan. Jangan kaget banyak yang mesum. Kujuk kirim foto Mr. P.

-Leomatchboth: Kita bisa memasukkan tipe idaman dan lokasi. Pihak Leo mencarikan yang sesuai satu daerah sama kita. 

Cowok-cowok di sini banyak menuakan umur. Harusnya umur “21 tahun” dia tulis di profil “31 tahun” katanya mencari cewek yang dewasa dan enak diajak mengobrol. Padahal aslinya dia mesum pengen bahas seks. Lalu, banyak nggak asyik. Sok-sokan satu hobi yang sama denganku; padahal cuma buat ada pembahasan obrolan aja. 

Giliran ada asyik, eh pas saling kirim-kirim foto dia menghilang tanpa jejak. Jelas lah dia kabur begitu melihat fotoku yang memakai kursi roda. Hari gini rata-rata cowok mandang fisik. Padahal katanya menerima apa adanya. Alah, bulsyit. Dia doang yang pengen diterima apa adanya.

Ada juga yang susah diajak ketemuan. Ada aja alasannya, yang emang sih aku bilang ketemunya ajak Mama atau makan bareng sama keluarga. Awalnya aku pikir mereka banyak alasan kere dan takut dimintai bayar makanan keluargaku. Namun, kata teman-temanku itu modus mau sekalian ajakin aku ke hotel. Astagfirullah. Ada gunanya juga Allah menciptakan fisikku seperti ini. Terhindar dari bahaya cowok nggak benar. Kalau dia benar dan baik-baik, nggak akan keberatan kan kalau diajakin ketemuan sama Mama dan makan bareng keluargaku?

-Jalur aplikasi dating. Ada Timo dan Similiar.

Timo dulu yang gue bahas. Enaknya chat di aplikasi ini bisa menghasilkan dollar. Aku main aplikasi ini 2 tahun menghasilkan 263 ribu. Perihal cowok-cowoknya kebanyakan mereka sekadar kirim chat pesan otomatis gitu. Mungkin mereka juga cari receh. Namun, ada juga yang rajin balas chatku. Ujungnya bikin malas. Ngajak mesum lah. Nggak asyik obrolannya.

-Similiar: Sebelas dua belas sama Timo. Hanya pengahasilan lebih sedikit. Bayar pakai rupiah. Sekali tarik uang minimal 2000 rupiah. Enaknya di sini ada fitur sinyal cinta yang membuat kita terhubung sama orang luar negeri. Biasanya aku dapat orang timur tengah sih: Turki, Oman, Irak, sampai Arab Saudi. Mereka rata-rata bahasa Arab. Untung aku lulusan MTs. Jadi bisa sedikit lag ya Bahasa Arab. Sekalian mengingat kembali Bahasa Arab. Namun, nilai minusnya jangan heran kalau mereka tiba-tiba mengajak nikah online biar halal masturbasi/onani/kirim-kirim foto bugil.

-Jalur akun Taaruf. Sudah mencamur banget di Instagram bahkan aplikasi.

Di sini banyak cowok yang usia 25 - 35 tahun sudah berstatus duda hidup. Otomatis bikin aku overthinking. Perceraian mereka karena apa? 

Aku lihat-lihat CV cowok yang terposting di sana langsung bikin ilfeel duluan. Pasal di kolom tipe idaman, “Mencari istri yang bersedia merawat orang tua saya yang sudah sepuh.”

Belum apa-apa calon bininya sudah ingin dijadikan manula sitter *apa sih sebutannya yang rawat orang tua itu? Modus cari istri. Padahal biar bisa gratis. Jadi nggak perlu bayar jasa sewa perawat atau nanny.

Terus ada juga cowok yang di kolom tipe idamannya, “Cari istri yang nurut dan sayang sama orang tua saya.”

Aku ilfeel karena terlihat jelas kalau ini cowok patriaki. Yang ada nanti rumah tangganya disetir orang tuanya. Secara logika, kalau orang tuanya baik, nggak julid nan ngatur-ngatur rumah tangga anaknya, pasti bini bakal sayang juga kan sama orang tuanya?

Pernah install aplikasi Taaruf sengaja pakai paket premium biar bisa balas chat, cowok-cowok yang premium katanya lebih niat. Nggak sekadar iseng. 

Di aplikasi ini aku nemu cowok duda profesi polisi. Tampang dan penghasilan okelah. Lalu, dia minta lanjut ke WA. Katanya kalau aplikasi ini ribet, jarang chat di sini. Aku pikir-pikir nggak ada salahnya sih ke WA. Baru japri WA, dia langsung mengajak teleponan bahkan video call. Sedangkan aku lebih suka chat. Malas aja mengobrol sama cowok baru. Bahas apa coba? Aku bilang ke dia, nggak suka teleponan dan VC. Eh, dia mengambek dan hapus nomorku.

Dengan entengnya dia bilang, “buat apa menyimpan nomor telepon cewek kalau nggak bisa diajakin teleponan dan VC? Diajak telepon dan VC aja nggak mau, apalagi diajak nikah.”

Lihat selengkapnya