A Day in My Life

Ariny Nurul haq
Chapter #1

Babak I: Prolog



Hari ini, tanggal 5 Januari 2014 rumahku kedatangan tamu istimewa. Mas Huda, wartawan Banjarmasin Post. Dia mengetahui keberadaanku Agustus 2013, aku menerima bantuan kursi roda dari Bupati Banjar. Nah, di sana ada banyak wartawan dan aku sekalian pamer novel.

“Halo, Mbak Ariny. Boleh pembicaraannya direkam?” ujar Mas Huda membuka pembicaraan.

“Boleh banget.” Mas Huda mengambil ponselnya di tas ransel yang dia bawa. Lalu, terlihat klik tombol merah tanda perekam sudah aktif.

“Coba Mbak Arini perkenalkan diri terlebih dahulu.”

“Halo, saya Arini Nurul Haq Dia terlahir berbeda dari gadis lainnya. Ada kelainan di kaki yang menyebabkan hidup harus bertumpu di kursi roda. Di dunia medis nama istilahnya itu Multiple Fraktur Kongenital. Yang artinya Kondisi patah di anggota gerak sejak lahir. Kegiatan saya sehari-hari menulis novel.”

“Sejak kapan Mbak Arini menulis novel?”

“Sejak 2011-2012.”

“Bisa diceritakan bagaimana proses menulis dan kenapa memutuskan jadi penulis?”

“Berawal waktu MTs saya selalu nilai tinggi di pelajaran Bahasa Indonesia. Terutama saat tugas puisi dan novel. Nah, Bu Tina, guru Bahasa Indonesia berkata bahwa saya punya bakat jadi penulis. Saya coba seriusin nulis.” Aku meminum air mineral gelas di depanku. “Lalu, 2011 aku iseng nulis cerbung Fanfiction tokoh idolaku Pasha Ungu dan personil Smash. Ternyata banyak yang baca. Semakin semangat saya nulis. Terus mulai gabung ke grup-grup menulis.”

“Saat ini novel Mbak Arini sudah ada berapa?”

Lihat selengkapnya