A Good Father

Lilian
Chapter #13

Denial

KATHERINE

Aku melakukan banyak hal buruk di masa lalu dan aku tidak pernah menyesali akan hal itu. Namun, ada satu hal yang membuatku begitu menyesal. Tidak bisa bertemu dengan putriku. Jake begitu membenciku hingga tidak memperbolehkan aku bertemu dengan Kaylin. Selalu mengatakan aku adalah ibu yang buruk, bahkan menghalangiku bertemu dengan putriku. Sangat tidak adil. Jake adalah orang yang membuat hidupku hancur berantakan. Tentu saja, aku tidak tinggal diam.

Anak itu, Chloe. Aku bisa melihat betapa Jake menyayangi anak itu. Aku yakin, anak yang bernama Chloe itu adalah Kaylin. Jake berbohong kepadaku agar aku menjauh dari putriku. Aku hanya ingin menebus kesalahanku kepada putriku. Mengapa Jake tidak menyukai hal itu? Aku bukanlah orang yang jahat. Jake hanya tidak pernah mengerti apa yang aku rasakan. Aku sangat membenci itu. Jake bertingkah seolah-olah aku adalah orang jahat.

“Katherine, apa kamu yakin dengan hal ini?” tanya Alex.

“Aku yakin. Aku sudah memerhatikan putriku selama beberapa hari. Setelah pulang sekolah, ada seorang sopir yang menjemputnya. Kamu hanya perlu berpura-pura menjadi sopir itu. Apa kamu mengerti?” jawabku dengan begitu yakin.

“Namun, ini adalah penculikan anak. Apa kamu benar-benar yakin?” tanya Alex sekali lagi, yang membuatku kesal.

“Berisik! Lakukan saja apa yang aku suruh. Kamu membawa Kaylin ke dalam mobilmu dan aku mengikutinya. Ini bukan penculikan! Aku hanya ingin berbicara dengan putriku,” ucapku dengan nada tinggi.

Alex pun keluar dari mobilku. Alex menghampiri Kaylin yang baru saja keluar dari sekolahnya. Namun, seperti Kaylin sangat berhati-hati dengan Alex. Aku akan membunuh Alex, jika dia tidak bisa membujuk Kaylin. Aku benar-benar butuh berbicara dengan putriku. Ini adalah kesempatan terakhir, sebelum Jake benar-benar memasukkan aku ke dalam penjara. Aku sengaja menghilang sebulan agar Jake tidak curiga. Aku tidak bisa menggagalkan hal ini.

Perlu beberapa waktu hingga akhirnya Kaylin percaya dengan Alex. Alex segera membawa Kaylin ke dalam mobilnya dan aku mengikuti dari belakang. Aku berjanji akan mengembalikan Kaylin saat aku sudah selesai berbicara dengannya. Hanya itu saja. Tidak lebih. Aku harus cepat sebelum Jake menyadari Kaylin hilang.

***

Saat sampai di tempat persembunyianku, Kaylin tidak bisa diam sama sekali. Dia mengira Alex dan aku menculiknya. Aku terpaksa menguncinya di salah satu kamar, hanya sampai dia tenang. Bisa dibilang, Kaylin tidak bisa tenang sama sekali. Ini sudah hampir sejam dan anak itu tidak bisa tenang. Itu membuat Alex merasa kesal dengan tangisannya. Alex memintaku untuk segera berbicara dengan Kaylin. Namun, aku tidak ingin berbicara saat anak itu marah. Alex hanya bisa diam dan menurutiku.

Mengapa Alex ingin menurutiku? Mungkin, itu yang ada di pikiran orang-orang. Alex adalah pria yang menghamili Clara. Aku membantunya keluar dari tanggung jawabnya karena aku mencintainya. Aku sangat mencintai Alex hingga aku tidak menyadari, dia tidur dengan wanita lain yang jauh lebih muda. Aku membantunya mengurus Clara saat dia kabur. Awalnya, aku enggan membantu Clara. Namun, melihatnya menderita dan dihina habis-habisan membuatku senang. Clara mengenalkan aku kepada Jake. Saat aku mengetahui Clara menyukai Jake, aku langsung mendekati Jake. Aku menikahnya, agar Clara tambah menderita.

“Anak itu sudah berhenti,” ucap Alex yang mengganggu lamunanku.

Aku segera membuka pintu kamar dan melihat, Kaylin duduk di atas ranjang. Dia hanya diam. Aku menghampirinya dan berusaha menghapus air matanya. Namun, dia langsung menepis tanganku. Aku hanya bisa tersenyum mendapat perlakuan seperti itu. Mengapa begitu sulit untuk mendapatkan kasih sayang dari putriku? Hanya itu yang aku inginkan.

“Aku bukan Kaylin, Bibi salah orang!” teriak Kaylin.

“Apakah Jake begitu membenciku sehingga membuat putriku pintar bersandiwara?” tanyaku kepada diriku sendiri.

Lihat selengkapnya