A Good Father

Lilian
Chapter #17

Chloe's Story

JAKE

Di hari Minggu yang cerah. Aku, Clara, Chloe dan Aiden sedang sarapan bersama di apartemenku. Suasana begitu ceria karena semua kembali menjadi normal. Aku dan Chloe kembali berbicara seperti biasa. Namun, aku mencurigai suatu hal. Chloe dan Aiden seperti menyembunyikan sesuatu dariku dan Clara. Setiap aku bertanya, mereka selalu mengelak. Itu membuatku bingung karena tidak biasanya anak-anak menyembunyikan sesuatu dariku atau Clara.

Omong-omong soal Chloe. Aku berencana untuk membuat pesta kejutan untuknya karena aku baru menyadari, kalau ulang tahunnya tinggal beberapa hari lagi. Aku menyadari hal itu saat sedang membereskan akta kelahiran Chloe. Saat mengadopsinya, aku benar-benar tidak mengecek tanggal kelahirannya. Jadi, sekarang aku ingin membuat pesta terbaik untuk dirinya. Aku ingin membuat pesta ulang tahun Chloe begitu mewah hingga dia tidak bisa melupakan hal itu.

“Jadi karena aku sedang dalam persiapan kelulusan. Ibu menyuruh aku berhenti mengikuti ekstrakurikuler karena katanya itu akan berat. Apa Paman Jake setuju dengan hal itu?” ucap Aiden yang tiba-tiba meminta saranku.

“Tentu saja, iya. Kamu mengikuti ekstrakurikuler seperti orang gila. Matematika, sepak bola, voli dan kamu les di luar jam sekolah. Kamu bahkan tidak butuh les, kamu sudah pintar. Ibumu benar, kamu harus berhenti mengikuti beberapa,” balasku yang mendukung Clara.

“Kalian tidak mengerti apa yang aku pikirkan. Chloe saja mendukungku,” protes Aiden sambil melihat kepada Chloe.

“Aku sebenarnya tidak mengerti yang Kak Aiden bicarakan. Aku hanya berusaha mendukungnya karena Kak Aiden sudah membantuku,” ucap Chloe dengan begitu polos.

“Apa aku tidak salah dengar? Aiden membantu kamu apa,” tanya Clara.

Tiba-tiba Chloe menatapku. “Ayah, aku diam-diam mengikuti lomba di sekolah. Aku ingin mengundang Ayah dan Bibi Clara untuk menontonku. Aku akan membacakan cerita di depan banyak orang. Jadi, aku meminta Kak Aiden membantuku. Lombanya besok,” jawab Chloe yang membuatku terdiam.

Lusa adalah ulang tahun Chloe dan besok dia ingin ikut lomba. Aku terkejut Chloe ingin mengikuti hal itu. Aku mendapat kabar dari sekolah tentang lomba itu. Namun, Chloe bilang dia tidak ingin ikut. Ternyata, diam-diam dia berpartisipasi dalam lomba itu dengan bantuan Aiden. Apa itu yang dia dan Aiden sembunyikan? Dasar anak-anak. Aku tidak habis pikir.

“Ayah tidak sabar melihat kamu tampil. Pasti Ayah dan Bibi Clara akan datang besok,” ucapku yang sepenuhnya mendukung.

“Apa yang ingin kamu ceritakan?” tanya Clara.

“Rahasia. Terpenting, Ayah dan Bibi Clara datang. Aku akan senang,” jawab Chloe.

“Baiklah. Kami akan datang untuk melihat cerita kamu yang cantik itu,” puji Clara.

***

Keesokan harinya, sesuai janjiku kepadaku kepada Chloe. Aku datang ke sekolahnya bersama Clara, untuk melihat penampilan Chloe. Aku senang Chloe berpartisipasi dalam hal seperti itu. Namun, aku tidak mengetahui cara mendukung Chloe yang benar. Aku jarang mendatangi lomba seperti itu. Walaupun Chloe bilang, aku datang sudah cukup untuknya. Namun, untukku aku harus memberikan hal yang lebih. Apalagi kalau Chloe menang, aku harus memberikan hadiah spesial untuknya.

Di tempat parkir sekolah. Aku dan Clara sedang berdiskusi tentang Aiden. Ternyata, Clara benar-benar khawatir Aiden kelelahan. Clara terlihat begitu khawatir kepada Aiden, sedangkan Aiden sendiri tidak ingin mendengarkan Clara. Aku tidak mengetahui harus berbuat apa, jadi aku hanya mendengarkan keluhannya. Hanya itu yang bisa aku lakukan. Lagi pula, Clara pasti akan menemukan cara agar Aiden mendengarkannya. Aku yakin dengan hal itu.

“Omong-omong, apa kita harus pergi ke aula sekarang?” tanyaku.

“Tidak usah buru-buru. Aiden bilang, lombanya belum dimulai,” jawab Clara.

“Apa kamu mau menemani aku bertemu kepala sekolah? Dia bilang, dia ingin berbicara kepadaku tentang Chloe,” ajakku.

“Baiklah. Lagi pula, aku tidak punya kegiatan lain,” balas Clara.

Pada akhirnya, sebelum pergi ke aula sekolah untuk menonton lomba itu, aku dan Clara pergi menemui kepala sekolah. Sebenarnya, aku sudah mendapatkan surat panggilan dari Minggu lalu. Namun, aku baru bisa hadir sekarang. Aku sempat mengira Chloe membuat masalah di sekolah. Namun, tidak. Kepala sekolah hanya ingin berbicara kepadaku.

Lihat selengkapnya