3 tahun kemudian.
CLARA
Hari ini adalah hari pernikahanku dengan Jake. Setelah tiga tahun berpacaran. Hari ini tiba juga. Hari yang aku tunggu-tunggu setelah Jake melamarku. Aku sedikit gugup karena setelah pernikahan ini, aku akan menjadi istrinya. Hal yang tidak pernah aku bayangkan. Aku tidak bisa menggambarkan seberapa senang diriku. Hari ini akan menjadi hari paling bahagia dalam hidupku. Aku harap begitu.
Kami menikah di rumah milik orang tua Jake. Sebuah vila di tengah hutan yang begitu indah. Rumah ini jarang digunakan oleh Jake. Namun, Jake juga menolak menjual rumah ini karena penuh dengan kenangan. Jake pernah mengajak Katherine menikah di rumah ini. Namun, Katherine tidak menyukai rumah ini. Mendengar cerita itu, saat memilih tempat pernikahan. Aku mengajak Jake untuk menikah di rumah ini.
“Apakah kamu gugup?” tanya Daphne.
“Tentu saja. Aku ingin semuanya berjalan dengan lancar,” jawabku.
“Tenang saja, Bibi. Semuanya akan berjalan dengan lancar,” ucap Chloe.
Aku begitu gugup sampai lupa menikmati ini semua. Aku sedikit gugup karena Jake mengundang banyak orang, termasuk rekan kerjanya. Aku hanya juga mengundang beberapa kenalanku. Aku tidak mengundang orang tuaku. Jake melarang keras hal itu. Lagi pula, menikah dengan Jake membuatku memiliki nama belakang yang baru. Aku tidak perlu memakai nama belakang orang tuaku lagi.
“Apa tamu undangannya sebanyak ini juga saat Jake menikah dengan Katherine?” tanyaku kepada Daphne.
“Tidak. Acara pernikahan Jake dan Katherine begitu mewah, lebih banyak orang yang datang. Katherine memiliki selera yang norak,” jawab Daphne.
“Ayolah. Jangan membicarakan mantan istri ayahku. Di pernikahan Bibi dan ayah,” protes Chloe sambil memainkan ponselnya.
“Aku hanya ingin membuat perbandingan. Namun, Chloe. Apa kamu senang aku menjadi ibumu?” tanyaku kepada Chloe.
“Pertanyaan bodoh macam apa itu. Kalau aku tidak suka, aku akan menolak pernikahan ini dari dulu. Aku tidak akan membantu ayah mencari cincin yang cantik untuk melamar bibi. Sekarang, bibi terdengar seperti ayahku,” jawab Chloe.
“Benar juga. Aku terdengar seperti Jake. Aku tidak boleh panik,” ucapku kepada diriku sendiri.
Aku penasaran, apa yang sedang Jake lakukan. Aku ingin menemuinya, tetapi Chloe bilang Jake tidak boleh melihat gaunku sebelum upacara pernikahan. Aku ingin sekali melihat kondisi Jake sekarang. Aku penasaran apakah dia segugup diriku. Apalagi, tamu undangan yang begitu banyak. Aku tidak menduga banyak orang yang berdatangan untuk melihatku menikah. Aku hanya bisa sabar menunggu upacara pernikahan dimulai.
“Ibu, sudah waktunya,” ucap Aiden yang masuk ke dalam kamar pengantinku.
“Baiklah. Aku sudah siap,” balasku.
***
JAKE