Blurb
Lalu Iqbal Martawang (27 thn), mahasiswa S2 Applied Linguistics di Northern University of Malaysia asal Lombok, tanpa sengaja dipertemukan dengan seorang gadis alumni Nottingham University, Nelisha. Di Malaysia, Lalu harus menghadapi kenyataan akan buruknya citra orang-orang Lombok di mata para gadis dan orang tua mereka. Sebab itulah, Nelisha sangat benci orang Indonesia dan segala yang berkaitan dengan Indonesia, apalagi Lombok. Nelisha adalah gadis yang masih memiliki darah keturunan Indonesia.
Belakangan Lalu mengetahui bahwa Nelisha adalah putri dari Professor Shabdin, dosen dan professor linguistik dimana Lalu terlibat dalam penelitiannya. Karena penelitian itu, Lalu semakin sering berjumpa Nelisha. Lalu berniat mencari tahu dan menghapus citra buruk Lombok dan Indonesia secara umum di mata Nelisha dan keluarga Prof Shabdin.
Nelisha adalah dosen sekaligus mahasiswa Ph.D di Universiti Utara Malaysia, kampus Lalu. Kejadian na'as menimpa gadis Melayu itu. Kecelakaan tunggal yang menyebabkan dirinya tak dibolehkan untuk mengemudi lagi hingga waktu yg belum pasti. Prof Shabdin harus meminta bantuan Lalu untuk menjadi ‘supir pribadi" Nelisha selama beberapa bulan.
Selama menjadi 'supir pribadi' putri Prof Shabdin, Lalu bertanggung jawab 'menjaga' rekan penelitinya itu selama ia bertugas. Dalam sebuah agenda Charity Camping yg diadakan oleh Persatuan Mahasiswa Internasional (ISS) dimana Nelisha adalah salah satu pembina organisasi itu, sebuah insiden lain terjadi. Sekelompok orang tak dikenal mendatangi camp dan merampok. Lalu tertusuk senjata tajam dan dilarikan ke Sultanah Bahiyah Hospital.
Luka tusuk pada kepala dan kiri perutnya mengharuskan dirinya dirawat beberapa hari. Nelisha akhirnya lebih sering datang menjenguk dan membawakan makanan. Di tempat inilah, Nelisha perlahan membuka tabir kebenciannya pada semua hal yang berbau Lombok dan Indonesia. Benih cinta tumbuh dalam hati Nelisha.
Pada saat yg bersamaan dgn tumbuhnya benih cinta dlm hati Nelisha pada 'supir pribadinya' tersebut, Prof Mohd Fariza, kawan lama Prof Shabdin berencana menjodohkan anaknya yang baru lulus S3, Dr. Mohd Azmi dengan Nelisha. Pertemuan kedua keluarga besar diatur. Sementara Lalu belum terlalu pulih setelah dirawat di rumah sakit.
Pertunangan dilangsungkan. Pernikahan ditetapkan akhir tahun. Nelisha tak bisa melepas Lalu dari hati dan pikirannya.
Sebuah pilihan yang berat bagi Nelisha, terlebih Lalu. Sebab anak muda Lombok itu telah diam-diam mengagumi Nelisha sejak pertama kali mereka bertemu di perpustakaan kampus waktu itu. Lalu sadar diri. Ia adalah punguk merindui rembulan.
Bagaimana kelanjutan kisah mereka? Apakah Lalu dan Nelisha akan bersatu atau menjalani takdir masing-masing? Akan seperti apa akhir dari kisah ini?
A Letter from Kedah. Selamat membaca.