A Letter From Kedah

Syarif Husni
Chapter #1

Prologue

“Hei, bila nak traktir aku makan kat restaurant?” pesan whatsapp itu mendarat di handphone Lalu.

I will pick you up now, Puan Nelisha” balas Lalu.

Don’t call me Puan, please..”

Alright, sorry. On my way there..”

Oke. Take care

Nelisha segera bersiap. Gadis itu bergegas ke kamar mandi, cuci muka. Ia merasa tak perlu mandi. Toh, tadi siang ia sudah mandi. Sore ini ia akan dijemput Lalu, asistennya. Supir pribadi tepatnya. Sudah lama juga dirinya tak makan di luar. Dalam hitungan menit, Nelisha sudah siap. Sepuluh menit lagi, Lalu akan nongol depan rumahnya.

***

Lalu bergegas, terburu-buru. Ia mengenakan blazer abu serta kaos putih bertuliskan ‘Sasaku’. Semi jeans cokelat serta sepatu kat senada ia pasang terburu-buru. Ia raih dompet, jam tangan, serta kunci mobil sebelum menuruni tangga asrama. Ia akan menjemput Nelisha sore itu, menuntaskan janji terakhirnya sebelum kembali ke Indonesia.

Perodua merah marun ia nyalakan. Mesin sedan itu ia pacu agak kencang meninggalkan gerbang kampus Universiti Utara Malaysia.

Lima belas menit, ia sudah sampai di depan sebuah rumah mewah di kawasan Changlun. Klakson ia bunyikan dua kali.

Sorry..” ucapkan Nelisha sembari membuka pintu mobil. Ia mengambil tempat di samping Lalu.

Sorry for what?” Lalu pasang buka bingung.

Anything. Memaksamu menjemputku sore ini misalnya..” Nelisha menimpali dengan senyuman.

Its oke...”

Nelisha tak menjawab. Hanya menyunggingkan senyum.

Mobil melaju pelan. Jalanan nampak ramai jika sore menjelang magrib seperti ini. Orang-orang yang baru kembali dari kantor dan pegawai shift malam berbagi ruas jalan. Di Changlun, jalanan ramai, tapi tak macet seperti di Jakarta.

“Kita ke mana?” Lalu mencoba menawarkan tujuan mereka sore itu.

Dinner” jawab Nelisha.

But it’s evening. After Maghrib is better

Oke

Then?”

Then what?”

“Sekarang kita ke mana, Puan? Magrib masih lama..” Lalu melirik gadis itu dengan muka kesal.

“Hmmm…..oke. First, don’t call me Puan, please…” wajah Nelisha tak kalah kesalnya. Lalu hanya tersenyum. Gemes lihat muka kesal Nelisha.

Oke, fine

Lihat selengkapnya