A Letter To You

Yusrina Imaniar
Chapter #23

Mencoba Mendekat

Hanna mengunjungi perpustakaan lagi hari ini, ia perlu meminjam beberapa buku yang bisa memperkaya penjelasan hasil penelitiannya. Padahal, Hanna baru saja kembali sehat, namun ia sudah tidak sabar ingin segera menyelesaikan skripsinya. Hanna dengan tekun membaca buku-buku tebal dan mencatat beberapa hal penting yang bisa ia temukan. Butuh waktu sembilan puluh menit hingga ia merasa cukup membaca semuanya dan memutuskan meminjam buku yang menurutnya penting.

Hanna keluar dari perpustakaan dengan langkah ringan. Segalanya sekarang terasa lancar dan baik-baik saja. Hanna menikmati sisa waktunya kuliah dengan tenang. Saat Hanna keluar dari perpustakaan, Aksa berdiri tidak jauh dari sana, memegang sepeda sambil tersenyum lebar. Hanna cukup terkejut saat melihatnya.

“Aksa? Apa ini?” Hanna tak bisa menutupi rasa senang dan penasarannya.

“Ini? Janji aku waktu dulu kan. Ayo kita keliling kampus kamu dan pulang pakai ini. Aku bonceng. Silakan naik, tuan putri,” ucap Aksa. Hanna merasa wajahnya memerah, ia terharu Aksa masih mengingat janji yang dulu dikatakannya pada Hanna.

“Beneran?” Hanna masih merasa tak percaya. Aksa tertawa mendengar pertanyaan Hanna.

“Iya, ayo Hanna. Naik cepat!” seru Aksa dengan semangat.

Hanna menuruti permintaan Aksa, Hanna menaiki sepeda di kursi belakang, berpegangan di pinggang Aksa. Meski Hanna tak bisa melihat, Aksa jelas tersenyum lebar saat Hanna berpegangan di pinggangnya. Aksa mulai mengayuh sepedanya. Keduanya berkeliling universitas Hanna. Universitas Hanna tidak terlalu ramai kendaraan namun punya banyak pohon-pohon besar dan rindang yang membuatnya terasa teduh. Udara yang terasa sejuk dan angin yang meniup rambut Hanna… semuanya terasa begitu indah dan romantis.

Are you happy, Hanna?” tanya Aksa setengah berteriak, khawatir Hanna tak bisa mendengarnya.

“Iya Aksa! Aku senang banget!” seru Hanna dengan semangat.

Hanna memang benar-benar menikmati waktu ini. Kampusnya cukup luas hingga mereka harus bersepeda cukup lama. Dulu, ini adalah apa yang mereka bayangkan. Daru kuliah disini dan mereka akan bersepeda seperti ini di sore hari sepulang kuliah. Tetapi karena terpisah, mereka tidak bisa melakukan ini.

Lihat selengkapnya