A Letter To You

Yusrina Imaniar
Chapter #27

Kabar Dari Daru

Tanpa terasa tahun-tahun sudah berlalu sejak Hanna lulus dan wisuda. Hanna membuka tirai jendela kamarnya. Hari ini ia mengambil cuti dan beristirahat. Persiapan pernikahan membuat Hanna merasa sedikit kelelahan. Tapi Hanna malah menghabiskan waktunya dengan membersihkan kamarnya. Hanna membereskan kamarnya sambil mendengarkan musik dari ponselnya. Namun musik yang ia sedang putar tiba-tiba terhenti. Rupanya Gita menelepon.

“Hanna! Kangeeen!” suara Gita menerobos telinganya dengan keras, membuat Hanna sedikit menjauhkan ponselnya.

“Iya iya! Tumben banget telepon segala. Biasanya lewat chat,” kata Hanna sambil tersenyum mendengar suara Gita yang masih saja ceria.

“Aku mau ajak kamu ikut temu kangen. Enggak banyakan kok, cuma kita-kita aja. Acaranya lusa. Di dekat kampus kok tempatnya. Ya datang ya?”

Gita memaksanya untuk mengiyakan. Hanna tak punya pilihan, lagipula ia memang sedang cuti dan ada disini, tak jauh dari kampusnya dulu. Sepertinya bertemu dengan teman-teman lama bukan hal buruk, pikir Hanna. Sebenarnya Hanna penasaran siapa saja yang Gita undang. Apakah Daru juga akan diundang?

Setahu Hanna, Gita masih ramah dan baik pada Daru meski Fiona sudah melarangnya. Bagi Gita, Daru tetap temannya. Sementara Fiona menganggap Daru sudah jahat pada Hanna, tak layak dianggap teman lagi. Jadi ada lima puluh persen kemungkinan Gita mengundang Daru. Hanna ragu, jika Daru juga diundang, apakah seharusnya ia tak datang?

Hanna berusaha mengalihkan perhatiannya dengan melanjutkan membereskan kamarnya. Saat merapikan rak bukunya, Hanna menemukan buku-buku kuliahnya. Berbagai catatan dan tugas yang pernah ia kerjakan terkumpul dengan rapi disana. Saat Hanna membuka salah satu modul kuliahnya, foto-foto lamanya terjatuh.

Hanna mengambil foto-foto itu. Hanna memang masih menyimpan foto-foto dengan teman-temannya. Disana ada foto Hanna bersama Gita, Fiona, Daru dan Dion. Saat itu mereka berfoto untuk merayakan ulang tahun Dion. Ada juga foto saat mereka berjalan-jalan, makan bersama, sampai foto mereka sedang mengerjakan tugas.

Ah, semua masa lalu itu. Apakah Daru masih ingat bagaimana hubungannya dengan Hanna? Hanna masih mengingatnya. Hari-hari dimana Hanna bertanya tentang hubungannya karena tidak adanya pengakuan cinta. Sikapnya dan Daru yang sungguh kekanak-kanakan saat itu. Hanna tidak pernah mengira kalau ia akan tersenyum kecil sambil mengingat masa lalu dan melihat foto-foto mereka.

Meski begitu, Hanna mengakui kalau masa kuliahnya adalah masa paling menyenangkan. Walau Daru, yang bersikap jahat padanya meninggalkan pertanyaan dalam hidup Hanna. Sikap-sikapnya itu, apakah karena Daru terlalu malu untuk mengakui cinta pada Hanna? Atau memang karena Daru tidak menyukainya? Hanna masih tidak tahu jawabannya hingga kini.

Apa kabarnya Daru sekarang? Batin Hanna. Hanya Daru yang tidak mengirimkan kabar padanya. Setelah mengucapkan ulang tahun saat itu, Daru tidak pernah lagi menghubunginya. Hanna ingin bertemu dengan Daru sekali saja, untuk tahu kabarnya. Untuk tersenyum saat mengingat masa lalu mereka. Untuk memastikan kalau kini mereka baik-baik saja. Mereka sudah bisa bicara seperti dulu lagi, sebagai dua orang teman, bukan orang yang menyimpan perasaan.

Hanna menunggu, sebuah kabar dari Evandaru.

*

Lihat selengkapnya