Biru.
Warna hujan rintik-rintik dengan aroma khasnya adalah biru. Gemerlap-gemerlap seperti berlian biru bertebaran di udara ketika hujan hampir berakhir. Petrichor, atau wangi khas hujan tersebut juga tercium oleh Pandora.
Gadis itu melihat-lihat kebun sekolahnya yang dibasahi oleh air hujan dari koridor lantai satu. Ini sudah jam pulang sekolah. Tapi dia masih menunggu kakaknya, yang sedang bimbingan tambahan di kelas di belakangnya. Agak lama, karena kakaknya memang butuh perhatian khusus dari guru-guru meski terlampau pintar.
Tadinya Pandora sudah ingin bersiap-siap bermain hujan. Namun ternyata, ia kepergok Phoebe, teman kakaknya. Jadinya ia diancam akan dilaporkan pada kakaknya dan juga pada Bunda Laila bila bermain hujan.
Sungguh menyebalkan.
Pandora melihat jam digital di gedung sekolahnya. Sekarang sudah jam empat kurang lima menit. Sebentar lagi Finn, kakaknya, pasti akan keluar dari ruangan. Pandora sedikit bosan berada disitu. Meski wajahnya berseri karena melihat warna hujan, dia juga malas menunggu.
Beberapa menit kemudian, pintu kelas terbuka dan menampilkan beberapa murid kelas tiga SMA. Finn, cowok tinggi dengan mata kecil berwarna silver itu berjalan keluar menggunakan tongkat berwarna putih. Dia membawa sebuah tas berwarna hitam berisi buku-bukunya yang tidak terlalu banyak.