Blurb
Lukisan A Man adalah lukisan yang pertama kali dibuat oleh Sun Wandari (Priandika Natifa) untuk mengenang kisah cinta yang salah, persahabatan dan kesalahpahaman yang terjadi pada kehidupannya sebelumnya. Pembukaan Galeri Sun Wandari yang menyedot perhatian dunia menyebabkan perlahan terkuaknya misteri lukisan A Man tersebut yang selama ini disembunyikan oleh Sun Wandari. Jane, asisten Sun Wandari yang sudah memperingatkan berulang kali jika rahasia terkait lukisan A Man terkuak maka karir Sun Wandari akan hangus dimakan oleh media. Seolah menantang bahaya, Sun Wandari justru yang menguak rahasia A Man itu di media dan berencana untuk langsung kembali ke Indonesia - tempat dimana cerita tentang A Man dimulai -.
Cerita kedua tentang Priandika Natifa, seorang mahasiswa yatim piatu yang terlalu paham dengan dunia malam dan kekerasan dimulai lagi. Semua orang mengira Priandika Natifa sudah meninggal bersama tenggelamnya kapal feri yang dinaikinya satu bulan setelah dia lulus. Akan tetapi tidak dengan kedua sahabatnya. Dengan kembalinya Dika, dia akan menyelesaikan urusan yang belum sempat dia selesaikan. Dika menepati janjinya untuk menjemput Rose, putri semata wayang kakak perempuan terakhirnya atau bisa dikatakan sebagai satu-satunya keluarga yang dia miliki. Rose, memiliki sifat hampir sama dengan kakak perempuannya. Terlalu kuat untuk dikatakan sebagai perempuan.
Dua sahabatnya, yang terdapat dalam lukisan A Man satu persatu muncul dan mulai hidup dalam kehidupannya sebagai Sun Wandari sekarang. Chandrika Olivia, salah satu calon gubernur Jawa Barat dari jalur independen ini dipertemukan dengan Dika dalam salah satu acara. Pertemuan ini membuat takdir keduanya semakin menjauh, karena Sandra - panggilan dari Chandrika Olivia adalah satu-satunya orang yang mengetahui kebenaran jika Dika dulunya adalah seorang gay. Sandra tahu betul perasaan antara Dika dan Yusuf mungkin masih tumbuh sampai sekarang begitu juga perasaannya terhadap Dika. Kemunculan Yusuf, menjadi bencana diantara karir Dika sebagai pelukis Sun Wandari dan karir Sandra sebagai calon gubernur Jawa Barat. Rasanya, Yusuf itu seperti buaya yang tiba-tiba saja muncul diantara aliran tenang sungai yang damai.
Cerita ini hanyalah fiktif belaka, tidak ada niatan untuk mengintimadasi seberapa kelompok orang.
Penulis mememinta maaf sebelumnya