Author’s POV
Hal yang sama berulang kali terjadi pada Andreea. Duel Reena diadakan sekali dalam sebulan. Tiga minggu sebelum duel, Andreea akan dimanjakan dengan banyak makanan setelah itu dia akan dihajar habis-habisan sampai sekarat. Bahkan, Marquos sendiri pernah menghabisinya tanpa ampun yang mengakibatkan lengan kanannya berpindah dari tempatnya. Bagian kirinya semakin hari bahkan semakin parah bukan hanya lengannya saja yang menjadi seperti batang pohon, kini kakinya juga. Andreea sudah terkenal ke satu bangunan tempat tinggalnya. Bahkan, tak sedikit yang merasa kasihan padanya.
“Hei! Apa kau masih mampu?” Tanya perempuan asing yang ada di sebelah ruangan Andreea ingin tau apa dia masih sanggup dihabisi di Reena lagi.
Tidak ada jawaban.
“Heiiiiii! Heii! Apa kau mati?” Tanyanya lagi.
“Hei, kalau kau belum mati, jawab aku!”
Tetap tidak ada jawaban.
“Haaahhhh… Hei, kalau kau menjawabku aku akan menjawab semua pertanyaanmu.” Bujuknya berharap Andreea tertarik.
“Dimana ini?” Tanyanya lirih.
Syukurlah. Hela gadis asing itu karena ternyata Andreea masih hidup.
Kemudian gadis itu menceritakan segala yang dia tau tentang Andreea. Berkat godaan mautnya pada salah satu dari dua anak buah kepercayaan Rakai yang sering memakai jasanya.
Andreea adalah salah satu orang yang dibawa dari sebuah desa yang dijarah oleh para pejuang Kerajaan Tanah. Karena perintah Vasiliás Kerajaan tanah yang mau memperluas kerajaannya dan desa Andreea termasuk ke dalam wilayah yang ingin diambil oleh Kerajaan Tanah, maka ia juga menjarah desa tempat Andreea tinggal.
Semua yang masih hidup dibawa ke Kerajaan Tanah untuk dijadikan budak, kecuali mereka yang memiliki bakat pengendalian tanah. Para pengendali tanah dari desa hasil jarahan itu akan diberi kesempatan agar bisa masuk ke kasta yang lebih tinggi di Kerajaan Tanah asal mereka menunjukkan kemampuan mereka.
Saat para pejuang kembali, Rakai sudah menunggu di depan pintu gerbang untuk membeli perempuan-perempuan dari desa hasil jarahan tersebut untuk dijadikan pelacur ditempatnya. Tentu ia tidak dapat membeli semuanya.
“Dan kau adalah salah satu dari perempuan yang dibeli Rakai. Dan tempat ini adalah tempat pelacurannya.” Terangnya lengkap.
“Tapi dari yang kudengar, rupamu sangat menjijikkan, Rakai merasa rugi karena sudah membelimu. Tidak akan ada orang yang mau memakai jasamu. Karena itu kau dijadikan sasaran empuk sebagai hiburan di Reena.” Tambahnya lagi. Ia mendengar suara isakan tangis Andreea yang berhasil memilukan hatinya.