Kamar Andreea
Author’s POV
“Dior, apa yang terjadi tadi seperti dugaanku?” Tanya Merlin.
“Sepertinya begitu.” Balasnya seadanya.
Mereka sedang duduk diberanda rumah Andreea sementara Wan menemani Andreea yang tidak sadarkan diri dikamarnya. Tak lama mereka mendengar keributan dari dalam.
“Dimana ayahku!?”
“Andreea kau harus tenang. Kau tidak boleh banyak bergerak!.”
BRAKK
Andreea membanting pintu rumahnya kasar dan melihat Dior dan Merlin di beranda rumahnya.
“DIOR!” Serunya menghantamkan Dior ke dinding beranda rumahnya. Sepertinya Andreea sangat marah, karena Dior ayahnya mati. Dia bersiap dengan mengepalkan tangan kanannya untuk meninju Dior.
“Andreea! Ayahmu masih hidup!” Teriak Wan keluar dari rumah dan panik saat melihat Andreea menyudutkan Dior ke dinding.
“Benarkah?” Tanyanya mengalihkan pandangan ke Wan tidak jadi meninju Dior.
“Ya. Saat ini rohnya sedang distabilkan oleh Yang Mulia Ratu. Sekarang kau kembalilah beristirahat, ya?” Wan mendekat perlahan hendak membawa Andreea kembali kekamarnya.
Distabilkan oleh KyuBi? Berarti ayah sekarang di-
WUSSSHHH
“Andreea!!!” Wan berteriak memanggilnya karena Andreea melompat secepat kilat.
“Wan! Apa itu tadi Andreea?” Tanya Merlin memastikan.
“Dasar bodoh! Apa kau tidak dengar aku memanggilnya apa?” Jawabnya kesal.
“Dior! Sekarang apa yang akan kau lakukan?” Tanya Wan
“Melakukan apa yang biasa kulakukan.” Balasnya sambil melesat pergi.
“Apa!? Memangnya apa yang biasa kau lakukan?”
Dia cantik sekali… Batin Merlin yang tentu saja didengar oleh Wan.
BUK
“Aw! Wan? Apa-apaan kau?” Dengus Merlin tak terima kepalanya di pukul.
“Jangan coba-coba pada Andreea! Kau harus melewatiku terlebih dahulu.” Ucapnya bengis sambil menutup pintu rumah Andreea dan pergi.
“Hei! Aku yang menyelamatkan hidupnya!” Teriak Merlin.
Pusat Desa Siluman Rubah
"Minggir! Ayahku ada didalam sana." Teriaknya pada para penjaga yang menghalangi jalannya.
“Maaf Andreea, Ratu menolak siapapun masuk.” Balas penjaga tersebut.