Lima bulan kemudian..
Andreea’s POV
Sudah lima bulan berlalu, kenapa ayah masih belum sadar juga!? Apa memang selama itu proses pemulihan roh? Aku bahkan tidak diperbolehkan menjenguk ayah walau hanya sebentar.
Aku bahkan baru sadar perubahan penampilanku. Kak Wan benar bayangan yang kulihat dicermin adalah aku. Aku tidak habis pikir. Aku melihat wajahku sendiri dalam-dalam. Kalau tidak salah mata ibu juga berwarna biru. Dan rambut ayah juga berwarna cokelat persis seperti rambutku.
Tapi mata Kak Kri dan Kak Si mirip dengan mata ayah. Hal ini membuatku jadi teringat pada mereka. Apa yang mereka lakukan sekarang? Ayah sudah di sini bersamaku, tetapi ibu ada dimana? Aku harus tanya ayah kalau dia sudah sadar.
Kak Wan mengatakan sepertinya Luna Alaka'i tidak jadi mengganti tuannya. Dia juga menceritakan kalau tubuhku mengeluarkan cahaya putih silau yang membentuk pilar mengarah ke langit.
“Andreea? Sudah waktunya.” Panggil Kak Wan menyadarkanku dari lamunanku.
“Iya kak. Kali ini aku sparing dengan siapa? Aku bosan kalau sparing dengan kakak dan Kakek Dior terus.” Ucapku malas.
“Apaaaa??”
GULP
Ada hawa-hawa menakutkan dari belakangku.
“Dasar! Kemari kau bisa-bisanya kau berkata seperti itu!” Geram Kak Wan mengunci leherku dan menggosok kepalaku dengan tinjunya.
“A.. aaaaaa.. Kak Wan dengar dulu penjelasanku. Aku harus meningkatkan gaya bertarungku. Kalau hanya melawan kalian saja, aku akan kewalahan saat mengahadapi lawan dengan gaya bertarung yang berbeda dari kalian.” Balasku membela diri.
“Hahhh!! Banyak alasan..” Ucapnya tak percaya pada belaanku.
“Wan! Andreea! Cepatlah Dior sudah marah karena kalian lama sekali.” Teriak Merlin melewati kami berdua dengan sapu terbangnya.
“Merlin?” Kak Wan terlihat bingung
“Merlin!” Aku melambaikan tangan padanya.
Yah Merlin sedang dalam perjalanan mencari tau tentang ayahku. Saat seluruh desa tau bahwa yang menyerang desa adalah ayahku, mereka jadi meminta maaf padaku. Meski tidak sedikit juga yang malah marah kepadaku. Mereka mengira aku juga adalah mata-mata sama seperti ayah.
Dan karena Merlin sudah disini, akan ada putusan mengenai ayahku. Apakah aku dan dia akan dihukum mati? Atau kami tetap dapat tinggal disini. Meski KyuBi dekat denganku, dia tetap harus berlaku adil. Bahkan, sebenarnya lebih banyak yang marah kepada ayahku karena dia menyerang desa.
Ruang Persidangan Desa Siluman Rubah
“Sidang kita buka.” Buka KyuBi dengan sangat berwibawa.
“Demiri Talenta seorang manusia dimana menurut beberapa saksi berniat untuk menyerang desa. Apabila terbukti, dia akan dijatuhi hukuman mati. Begitu pula dengan Andreea Non-Talenta yang mengaku anak dari Demiri Talenta.” Jelasnya membacakan kasus yang akan dibahas.
Tentu saja Kak Wan terlebih dahulu menasehatiku agar aku tetap diam apapun yang terjadi. Karena kalau ada kesalahan kecil saja, para petinggi desa akan langsung memberiku hukuman.