Krissameri's POV
"Kak Kri!!!"
Aku mendengar teriakan adikku. Heh! Kenapa dia lari-lari seperti anak kecil begitu?
"Jangan lari-lari, Si! Bagaimana kalau kamu jatuh?" nasehatku padanya.
"Duh! Iya iya. Dasar cerewet."
Ukhhh dasar dia ini. Sudah dinasehati kenapa malah melawan?
"Aku berlari karena senang kita akan pulang," lanjutnya lagi.
Aku juga senang tahu. Kamu pikir kamu saja?
"Krissameri, Siera, kalian sudah siap pulang? Apa tidak ada yang tertinggal?" tanya tuan Sin pada kami.
"Tidak ada, tuan Sin." balasku sopan pada tuan Sin.
"Hai tuan Sin! Bagaimana keadaamu dan keluargamu?" sapa Siera kepada tuan Sin.
"Kami sehat Siera. Terima kasih karena sudah bertanya. Mari," ajaknya membuka portal menuju desa kami.
Sepanjang jalan memasuki portal, Siera terus saja bertanya pada tuan Sin. Tuan Sin sabar sekali ditanyai seperti itu. Kalau aku, aku akan pukuli bokongnya agar dia tidak bertanya terus.
Haaahhh.. Aku tidak sabar bertemu ibu, ayah, dan Reea. Aku sudah bawa banyak makanan.
"Kamiiiiii pulaa-"
"Ada apa kenapa tiba-tiba kau-"
DEGH
Tidak mungkin..
BRUG
Aku terduduk lemah di tanah. Tubuhku terasa berat sekali melihat apa yang ada dihadapanku.
Desaku! Desaku!
Hik.. Hik.. Siapa yang melakukan ini!?
"Siera! Tunggu kau mau kemana?" tanya tuan Sin pada Siera karena dia berlari masuk ke dalam rumah kami.
Saat ini kami berada tidak jauh dari rumah. Rumah-rumah warga desa juga sudah tidak berbentuk lagi. Apa yang sebenarnya terjadi?
Aku memutuskan masuk ke dalam rumah. Menyedihkan. Semua barang kami rusak. Foto keluarga, perabotan rumah, bahkan bangunan rumah kami sudah hancur setengahnya.
Saat aku sedang berjalan meratapi keadaan rumah kami, ada seberkas cahaya yang menyentuh mataku.
Itu? Itu!
Aku segera berlari dan menggenggam sumber cahaya itu.
Ini.. Liontin ibu!
"Arrrgggghhhhh!!!!"
Ibu! Ibu! Ibu!!
"Kak Kri ada apa!?"
"Ibuuuu!!!! Aaaaaa..."
Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa begini? Apa ini berarti!? Tidak kan? Tidak mungkin kan? Batinku sambil meraung-raung.
Sakit sekali. Aku tidak bisa terima ini. Padahal kami berjanji akan pulang kembali, tetapi kenapa begini akhirnya!? Aku tidak terima!!!
Drap Drap Drap...
Tiba-tiba terdengar suara derap kuda yang lumayan banyak membuat kami harus mencari tempat persembunyian.
"Itu!" seru Siera.
"Pasukan Kerajaan Tanah," potong tuan Sin melihat tanda di kuda dan bendera yang dibawa oleh pasukan itu.
"Kita akan membangun ulang tempat ini! Vasiliás memerintahkan agar tempat ini dijadikan ternak kuda untuk pasukan! Semuanya kerja!" perintah salah seorang dari mereka yang sepertinya ketua pasukan tersebut.
Ter..nak?