A MEA

HNS
Chapter #32

The End #32

Author's POV

"Terbebas katamu!?" ulang Achreíos setelah mendengar laporan dari pelayan kepercayaannya itu.

"Mustahil! Konvergensi Harmonik terjadi dua bulan lagi! Tidak mungkin mereka terlepas!" seru Krissameri yang curi dengar apa yang disampaikan oleh Vincent.

"Ada yang sengaja melepas kuncian mereka, Yang Mulia!" lapor anak buah Achreíos yang lainnya.

Para petinggi kerajaan dan utusan dari kerajaan lain pun keluar untuk melihat keadaan. Begitu pula Achreíos dan Andreea beserta keluarganya. Benar saja. Dari jauh mereka melihat banyak tempat yang menggelap karena roh hitam itu menyebar dengan sangat cepat.Bahkan mereka sudah sampai ke sisi Barat Kerajaan Api.

Rakyat menjadi kacau. Dalam sekejap saja, sudah banyak orang yang kehilangannya nyawanya. Roh hitam itu benar-benar tidak pandang bulu. Dia menghisap semua roh makhluk hidup jenis apapun itu.

"Kumpulkan bakat portal! Hal ini sudah pernah terjadi dan kita berhasil menguncinya! Maka kali ini akan berhasil juga!" perintah Achreíos.

"Baik Yang Mulia!!"

"Aku ingin kau cari tahu siapa yang melakukan ini dan bawa dia kehadapanku!" perintah Achreíos pada Vincent.

"Bawa keluargamu dan bersembunyilah di tempat yang aman!" perintah Achreíos pada Andreea dan keluarganya.

"Kenapa? biarkan kami ikut bertarung!" seru Andreea melawan perintah Achreíos.

"Jangan keras kepala! Pergilah!"

"Tidak! Aku bisa membunuh mereka! Aku sudah pernah melakukannya!" seru Andreea tidak mau kalah.

"Merlin bawa dan amankan dia beserta keluarganya!" panggil Achreíos.

"Tuan putri, ayo!"

"Tidak mau!"

"Andreea jangan keras kepala!!" teriak Achreíos karena tidak bisa menahan emosinya.

"Ayolah nak.. kita harus pergi.." bujuk Arum pada Andreea.

"Tidak ibu! Lihat! Aku akan buktikan kalau aku bisa mengalahkan mereka!" balasnya bersikeras bersiap dengan mengeluarkan sayapnya.

"Kalau kau mati, aku tidak akan punya kantung darah lagi!!!" tahan Achreíos menggenggam tangan Andreea kuat membuat Andreea berhenti bergerak.

"Sekarang bawa dia!" lanjutnya lagi.

Apa itu tadi? Kantung darah??? tanya Andreea dalam hatinya.

"Andreea.. jangan pedulikan apa yang dikatakan Yang Mulia tadi, ya nak.." hibur Arum setelah melihat anaknya yang shock setelah mendengar ucapan Achreíos padanya tadi.

"Dia begitu karena ingin melindungimu," tambah Demiri.

Andreea hanya terdiam. Dia tidak bisa berkata apa-apa.

Bagimu aku hanya makanan? batinnya tanpa menjawab pernyataan kedua orang tuanya.

DUAR

Terdengar ledakan dimana-mana. Banyak teriakan-teriakan orang yang saling sahut menyahut.

"Roh hitam!" teriak Siera.

WUR

Demiri, Krissameri, dan Siera menembakkan api ke arah roh hitam itu. Roh hitam tidak dapat dibunuh dengan api, tetapi mereka akan menjauh dari cahaya.

"Sepertinya roh hitamnya terlalu banyak dan terlalu kuat!" teriak Siera.

Mereka bertiga berkeliling melindungi Arum dan Andreea berjaga-jaga kalau ada roh hitam yang masuk lagi. Keadaan semakin kacau. Angin bertiup sangat kencang memecahkan seluruh kaca yang ada di ruangan itu. Hawa dingin mulai menusuk tulang. Andreea dapat merasakan aura roh hitam itu meningkat.

Lihat selengkapnya