A Part Of Earth

iam_light.blue
Chapter #6

Dua Jalan

“Tsan? Dari mana?” tanya Ananta sambil tersenyum.

“Perpustakaan.”

“Aku mau ke kantin, Tsan. Mau ikutan?” Mendengar ajakan Ananta, Tsana hanya mengangguk mengiyakan tanpa berbicara sepatah katapun.

“Eh, Ts--” Azka dan Renata yang baru datang dari kantin mencoba menyapa Tsana, tetapi dilarang oleh Ananta.

Saat di kantin, Ananta memesan dua mangkuk bakso dan tiga gelas es jeruk. Ananta melihat betapa lelahnya Tsana saat itu sehingga ia memutuskan untuk membelikannya dua gelas minuman.

Ananta menyodorkan satu mangkuk bakso dan dua gelas es jeruk ke hadapan Tsana, “Kalo mau nambah, bilang.”

“Hem.”

Tsana memakan bakso di hadapannya dengan mood yang benar-benar hancur. Namun, karena ia sekarang tengah berhadapan dengan makanan, setidaknya mood-nya menjadi sedikit lebih baik. Bagi Tsana moodbooster terbaik adalah makanan. Dimana ada makanan, di situ ada kebahagiaan. Motto Tsana memang begitu sederhana. Namun, hidupnya tidak.

Ketika Tsana sedang menikmati makanannya, tiba-tiba Alfa muncul entah dari mana. Alfa mendekatkan wajahnya secara tiba-tiba ke wajah Tsana sambil memasang wajah cool-nya. Tsana yang mulai terbiasa dengan kebiasaan Alfa yang tiba-tiba itu hanya memasang wajah datar.

“Telat?” tanya Alfa.

“Mundur, Al.”

“Belum apa-apa sudah disuruh mundur,” celetuk Alfa. Kalimat itu spontan membuat Ananta tersedak makanannya. Ia pun meminum minumannya dengan cepat.

“Tsan, balik ke kelas dulu, ya,” ucap Ananta tiba-tiba.

“Hem.”

Hanya tersisa Alfa dan Tsana di meja itu. Tsana masih menikmati makanannya sedangkan Alfa hanya duduk diam di sebelah Tsana tanpa melakukan apapun.

Saat Tsana selesai menyantap makanannya, ia pun kembali ke kelas dengan diikuti Alfa di belakangnya. Mereka berdua masuk ke kelas kemudian duduk di bangku masing-masing. Setelah Tsana menaruh tasnya di meja, Alfa mencoba membuka pembicaraan. Namun, terus diabaikan oleh Tsana.

Lihat selengkapnya