Tsana tertawa lepas mendengar cerita dari Bu Ratna barusan. Di sela-sela tawanya, Alfa datang bersama dokter yang merawat Tsana tadi.
“Gimana udah enakan?” tanya dokter kepada Tsana.
“Udah,” jawab Alfa.
Tsana Rania, Bu Ratna, dan dokter jaga itu spontan menoleh ke arah Alfa dengan mimik wajah heran.
"Setelah infusnya habis, kamu boleh pulang. Jangan terlalu banyak pikiran. Jangan capek-capek. Nikmati saja alur hidupnya biar kamu bahagia.” ucap dokter sambil tersenyum kecil kepada Tsana.
“Baik, Dok.”
Tsana kembali menidurkan tubuhnya ke ranjang dengan Rania duduk di sebelahnya. Sedangkan Alfa kembali ke sekolah dengan Bu Ratna.
***
Kringgg!!!
Bel pulang berbunyi. Alfa segera beranjak dari tempat duduknya lalu keluar dari kelas. Di depan kelas ia berpapasan dengan Ananta yang sedang mengobrol dengan Devan, Dika, Renata, dan Azka. Melihat hal itu, Alfa hanya mengalihkan pandangan kemudian melanjutkan langkahnya.
“Woy!” sapa Ananta tiba-tiba.
Alfa spontan menghentikan langkahnya. Ia tidak membalikkan tubuhnya sampai akhirnya Ananta menepuk pundak kanan Alfa.
“Apaan?” ketus Alfa.
“Lo nggak ikutan njenguk Tsana?” tanya Ananta sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.
“Nggak.”
Alfa memutar tubuhnya lalu pergi meninggalkan Ananta. Ia kembali fokus pada langkah kakinya menuju gerbang sekolah.
Alfa menyusuri jalan menuju rumahnya sambil menginjak genangan-genangan yang diciptakan hujan beberapa saat lalu. Ia menghentikan langkah kakinya sebentar lalu menatap genangan air yang memperlihatkan wajahnya itu.
“Apa yang kamu lakukan jika aku menyukaimu?” gumam Alfa sambil menatap wajahnya di genangan air itu. Ia kemudian menghela napas panjang sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.
“Ah, aku tidak akan menyukainya.”
Alfa kembali menyusuri jalan menuju rumahnya sambil menendang satu per satu batu kerikil di dekat kakinya.
***
Tsana berjalan menuju kamar sambil mengeringkan sedikit demi sedikit rambut panjangnya. Ia memasuki kamarnya lalu merebahkan tubuhnya di atas kasur sambil mengotak-atik handphone-nya.
Tok tok tok!!!
Suara ketukan terdengar dari luar jendela Tsana. Mendengar hal itu, Tsana terkejut kemudian spontan mengubah posisinya menjadi duduk.
Tsana berjalan mengendap-endap menuju jendela kamarnya. Ia membuka perlahan tirai jendela itu kemudian mengintip ke luar sebentar.
Tsana tidak melihat seorang pun di luar sana. Ia membuka jendelanya lebar-lebar lalu memandang ke arah langit.
Saat Tsana memandang fokus ke langit jingga dari dalam kamar, tiba-tiba muncul tulisan Get Well Soon, Tsana yang dibawa terbang oleh beberapa balon.
“GET WELL SOON, TSANA!!!” teriak Devan, Dika, Azka, dan Renata bersamaan dari dua sudut yang berbeda. Devan dan Azka berada di sebelah kiri jendela Tsana sedangkan Dika dan Renata berada di sebelah kanan jendela Tsana.