Fox and Pixie

Davian Mel
Chapter #16

Evening in Soho

Ezio mempertanyakan alasan mengapa Tony harus berbisnis dengan kawanan gangster di Soho saat matahari belum terbenam mengingat matahari baru akan terbenam pukul delapan malam di musim panas. Meskipun demikian, Soho tetaplah Soho. Apalagi di Jumat malam seperti ini. Ezio dapat melihat bagaimana satu persatu gedung yang pucat mulai bergeliat untuk menunjukkan rupa mereka di malam hari. 

Tony mengajaknya pada salah satu gedung dengan palang "P. Giovanni & Co.”, pertanda bahwa gedung tersebut hanya boleh didatangi oleh orang-orang tertentu. Mereka telah mengetahui Tony sebelumnya, namun tetap memberikan kecurigaan pada Ezio. Dalam Bahasa Italia, Tony menjelaskan siapa Ezio, sehingga akhirnya Ezio diberikan akses untuk masuk ke dalam gedung dengan cahaya yang remang-remang. Ezio tidak menyukainya, namun ia tetap menemani Tony sampai bertemu dengan boss gangster di ruang utama.

Ezio hanya butuh diam, karena justru itu lah yang membuat para gangster tidak akan melakukan hal macam-macam pada Tony. Di kalangan gangster Italia yang masih beroperasi di Soho, Ezio Russo dikenal memiliki koneksi lekat dengan peri karena ia pernah membuat sebuah kontrak terlarang dengan mereka. Maka jika ada yang melakukan sesuatu yang tidak-tidak pada Tony dan kawanannya, Ezio akan mengeluarkan sebuah kekuatan super yang ditakuti kalangan gangster Italia. Walaupun kenyataan tidak demikian, Ezio hanya memiliki satu kekuatan, ia bisa mengubah wujudnya sebagai seekor rubah. Menjadi rubah bukan sebuah kekuatan yang luar biasa, bahkan Ezio menganggapnya sebagai kekuatan yang menyedihkan.

Transaksi yang dilakukan gangster Italia dan Tony (Ezio tidak mau tahu menahu apa yang sebenarnya terjadi) berlangsung lancar. Mereka memberikan segepok uang kepada Tony, dan sebagian diberikannya pada Ezio secara cuma-cuma. Ezio hanya menerimanya dan menyimpan di balik jas, dan akan mengembalikannya nanti pada Tony karena ia tidak menginginkan uang itu.

“Seperti janjiku, aku akan meminta salah satu penjagaku mengantarkan kalian ke Bella Rosa.”

Ezio melirik jam tangannya, masih jam setengah tujuh. Matahari di luar sana masih belum terbenam. 

Lihat selengkapnya