Fox and Pixie

Davian Mel
Chapter #35

Surprise Party (2)

3 Februari 1962

Ada yang bilang orang jatuh cinta akan melakukan hal yang bodoh dan tidak masuk akal, sepertinya memang benar. Ezio memesan kereta menuju London pada Sabtu pagi, dengan niatan untuk membelikan sebuah hadiah ulang tahun berupa sepatu yang pernah ia lihat pada Natal yang lalu. Hal ini membuat Chava kebingungan saat mendapati perpustakaan dikunci di Sabtu pagi pada saat ia hendak membuat sebuah rencana ulang tahu bersama Ezio yang tidak ada di tempat. Karena sepengetahuannya, Ezio tidak berniat untuk bepergian di hari Sabtu. Ketidaktahuan Chava pada Ezio yang tiba-tiba menghilang di Sabtu pagi membuat gadis itu sedikit kecewa mengingat ia memang berniat menghabiskan waktunya bersama Ezio sepenuhnya di hari ulang tahunnya sendiri.

Mungkin besok, Chava berpikir, siapa tahu Ezio sudah kembali.

Chava sedikit sangsi, mengingat Ezio seperti biasa akan menghabiskan akhir pekan di hari Sabtu dan Minggu jika ia sedang berniat mengunjungi keluarganya di London. Sehingga ia tidak berharap lebih, sementara Beth meminta Chava datang ke Kafe Rosemary keesokan hari di jam dua siang.

Di London, Ezio tidak menghabiskan waktu lama untuk bertransaksi sepatu yang rupanya harganya cukup tinggi. Namun Ezio tidak peduli, hadiah dalam harga berapapun akan ia beli untuk Chava. Seperti sekarang, saat ia menghabiskan jarak ratusan kilometer demi membelikan Chava sebuah hadiah ulang tahun. Sayangnya, rencananya gagal saat ia mendapati tiket kereta api menuju Stasiun Aberdeen telah habis terjual di hari yang sama. Ia baru bisa kembali ke Tranquility Institute keesokan harinya, pagi-pagi. Ezio tidak berniat kembali ke flat-nya, ia memilih untuk beristirahat di Stasiun King’s Cross sampai keesokan harinya. Sampai tanggal 4 Februari, di hari ulang tahun Chava.

***

4 Februari 1962

Chava masih berharap Ezio sudah kembali setelah ia sarapan. Namun sepasang matanya menatap kecewa pada perpustakaan yang kembali terkunci di Minggu pagi. Hari ini, ia telah menginjak usia delapan belas tahun. Usia yang menunjukkan kedewasaan, dan Chava berniat menyerahkan kedewasaannya bersama Ezio seorang diri. Ia pun menyalahkan dirinya sendiri karena tidak memberi tahu Ezio jauh-jauh hari tentang hari ulang tahunnya. 

Dengan langkah kecewa, Chava kembali ke asramanya, sementara Beth dan Penelope telah selesai merencanakan hari spesial untuk Chava yang tampak tidak terlihat senang siang pagi itu. Bahkan Chava tidak peduli bahwa Beth dan Penelope sengaja untuk pura-pura lupa bahwa itu hari spesialnya. Beth berulang kali mengingatkan Chava agar ia berada di Kafe Rosemary jam dua, alasannya karena mereka sudah lama tidak menghabiskan minum teh bersama semenjak kesibukkan mereka sebagai siswa tingkat akhir.

Sementara Ezio benar-benar merutuk kereta api yang baru datang jam delapan pagi. Perlu waktu sekitar lima jam agar kereta sampai ke Stasiun Aberdeen tepat waktu, dan perjalanan sejam menuju Desa Moonbright. Wajahnya tampak kusut karena ia tidak bisa tidur nyenyak selama di stasiun, sehingga ia menghabiskan waktu di kereta untuk tidur sambil memeluk kotak sepatunya erat-erat. 

Sesampainya Ezio di Stasiun Aberdeen, dengan langkah tertatih di antara pegleg dan tongkatnya, ia memanggil taksi untuk mengantarkannya ke Stasiun Aberdeen. “Bisakah agak lebih cepat? Sebelum jam dua?” tanya Ezio pada si supir taksi yang segera mengendarai taksinya dengan kecepatan penuh. Mereka hanya perlu menghemat waktu sekitar empat puluh menit sampai tiba di Desa Moonbright, dan Ezio melangkah secepat mungkin dengan kakinya yang cacat menuju Kafe Rosemary.

Beruntung ia telah mengenal Madam Rosemary sebagai si pemilik kafe. Ezio menuju pada bagian belakang kafe dan menaiki tangga untuk menemui si pemilik kafe yang menyapa Ezio.

Lihat selengkapnya