A Star Between Us

Pojin Marble
Chapter #10

Bab 10

  Kami berdua selesai berbelanja, aku tidak tahu apakah ini penting atau tidak. Kita bahkan masih memiliki satu hari lagi untuk bersiap-siap. Aku sempat bingung memikirkan bagaimana kita membawa semua belanjaan ini ke dalam kelas tanpa ditanyai yang aneh-aneh oleh guru. Seperti ini rupanya rencananya.

  “Kau menyuruh mereka bertiga membawakan tas kita?”

  “Mm.”

  “Kita akan menunggu di sini seharian? Kenapa kita tidak tunggu di rumah saja.”

  “Tunggu sebentar, aku dengar hari ini dan besok kita bisa pulang lebih awal.” Kata Luna.

  “Benarkah?” Aku berbicara sendiri.

  “Lihat, lihat, mereka bertiga keluar. Hei kalian, kemarilah.” Luna berteriak.

  “Kalian sudah selesai belanja.” Tanya Tina.

  “Woo..kalian membeli banyak sekali.” Ucap Bobby menatap tas belanjaan.

  “Ini tas kalian.” Teddy menjulurkan tangannya menyerahkan tasku dan Luna.

  “Tolong kau bawa sampai rumah ya. Tolong ya Teddy.” Kata Luna.

  “Kau menyuruhku untuk membawanya?” Tanya Teddy.

  “Bobby ini untuk bekal bukan dimakan sekarang, hei, hei jangan dibuka. Kita berdua bisa kena marah Luna nanti.” Aku mengambil lagi satu bungkus keripik yang hampir dibuka Bobby.

  “Ayo kita pulang ke rumah. Eitt, kita mampir ke rumahku dulu oke.” Kata Luna, tanpa mempedulikan Teddy.

  “Ayo.” Sahut Tina dengan semangat. Kenapa dia sangat bersemangat?

  “Oke..” kataku.

  “Oy, kau pikir aku ini asistenmu?” Teddy masih protes.

  “Kalau kau tidak berani protes didepannya, sebaiknya kau diam saja.” Seruku.

  “Diam kau. Hei ini tasmu, bawa sendiri.”

  “Bawakan tasku, Luna tadi sudah menyuruhmu kan? Hahaha. Luna, Teddy juga harus membawakan tasku kan?”

  “Iya.” Jawab Luna.

  “Kau dengar itu? Wek.”

  “Yaisssh. Awas kau.” Sahut Teddy kesal.

  Setibanya di rumah Luna kami berdiskusi. Kami membahas lagi ke mana kami akan pergi berlibur nanti. Karena aku juga belum mengetahuinya, jadi aku yang mulai membahasnya.

  “Jadi, kalian semua sepakat pergi berlibur ke mana?”

  “Kita ke Bali.” Sahut Teddy.

  “Benarkah?”

  “Harapanku.” Lanjut Teddy.

  “Kita ke..apa nama tempatnya Luna, aku lupa.” Kata Tina.

  “Intinya kita akan pergi ke tempat yang ada pantainya.”

  “Raja Ampat? Benarkah?” Aku penasaran.

Lihat selengkapnya