A Star Between Us

Pojin Marble
Chapter #19

Bab 19

  “Tidak masalah?”

  “Tidak apa-apa, Luna tidur dengan pakaian lengkap. Tenang saja.” kata Tina.

  “Dia masih tidur?” Aku bertanya memastikan.

  “Aku rasa begitu. Ayo.”

  Aku masuk, aku sedikit ragu saat masuk ke dalam. Sayang sekali aku mengingat apa pembicaraan kami kemarin. Semoga saja dia masih tidur, jika dia sudah bangun semoga dia lupa dengan kalung itu.

  Aku melihatnya, dia masih tertidur di ranjangnya. Syukurlah. Dia tampak pulas.

  “Hai Dante, bagaimana tidurmu semalam. Apa kau tidur dengan nyenyak?” Luna tiba-tiba bertanya saat aku sedang menatapnya. Dia mengejutkanku.

  “Kau mengagetkanku. Kau sudah bangun dari tadi?” Aku bertanya, masih dalam keadaan terkejut.

  “Tina membuatku ikut terbangun, aku bisa mendengar dengan jelas saat dia berbenah-benah entah untuk apa.” Luna berganti posisi yang tadinya miring menjadi telentang.

  Aku menatap Tina, dan dia hanya tertawa cekikikan di pojokan. Kenapa dia tidak bilang dari awal kalau Luna sudah bangun.

  “Bagaimana? Kau masih pusing?” Aku menaruh tanganku di keningnya.

  “Tentu saja sudah mendingan, aku sudah meminum obatnya.” Luna menarik tanganku dari keningnya. “Bagaimana dengan kalungku?”

  Dia ternyata ingat.

  “Kalung apa?”

  “Berhenti berpura-pura. Kau pasti tahu kalung yang kumaksud.” Luna menatap tajam padaku. “Tina, kau berbenah terus memangnya kau mau ke mana?”

  “Pak Asep bilang hari ini kita akan ke perkebunan stroberi, jadi aku menyiapkan beberapa barang-barang di tasku.” Ucap Tina, sambil memasukkan beberapa barang ke dalam tasnya.

  “Aku tidak tahu kalau kau membawa tas seperti itu kemari." Kata Luna, masih menggenggam tanganku.

  “Memang tidak, aku baru membelinya kemarin.” Tina tersenyum.

  “Ah, aku mau. Kenapa kau tidak membelikanku juga?” Luna merengek.

  “Mana kutahu kalau kau juga suka.” Balas Tina

  “Dante, aku mau tas seperti Tina. Belikan.” Luna merengek menarik-narik tanganku.

  “Iya-iya nanti kubelikan, lepaskan tanganku.” Aku berusaha melepaskan cengkeraman Luna.

  Ada alasan kenapa Luna mahir berkelahi. Selain dia memang suka, dia pernah mengasah tinjunya di beberapa tempat bela diri. Dia tidak hanya cantik, tapi dia juga kuat. Itu yang harus diingat para lelaki yang mau mendekati Luna.

Lihat selengkapnya