Dalam hal lainnya, Luna sangat kreatif. Terlebih dalam menjahiliku. Aku ikut senang saat Bobby dan Teddy ikut dalam lingkaran pertemanan aku dan Luna. Aku jadi punya teman sebagai sesama korban kejahilan Luna. Dan Luna tidak harus menjahiliku terus, karena ada mereka berdua. Momen yang indah saat aku hanya duduk manis melihat Bobby dan Teddy dikerjai Luna. Hahaha.
“Lantas kenapa kau tidak memakannya duluan? Hm?” kalau dia tidak mau menunggu Luna, dia bisa memakannya duluan. “Yang aku bawa, punyaku dan punya Luna. Kalau kau mau memakannya duluan, kuberikan punyaku. Bagaimana? Kau mau?”
Dia tidak akan berani. Dia sudah tahu apa yang menantinya jika melakukannya.
“Tidak. Aku akan menunggu kalian saja. Bukan solidaritas namanya jika aku makan duluan” Lihat, apa kubilang.
Aku melirik Teddy. Wajahnya masih terlihat kacau. Secantik apa sih perempuan itu, sampai membuat wajah Teddy menjadi sangat berantakan. “Kau masih galau?” Aku berbisik.
“Teddy, sebentar lagi kita akan makan ikan bakar. Jangan bersedih lagi.” Bobby menimpali.
“Diam kalian.”
Hahaha.
“Kruuu....”
“Luna, itu suara perutmu?” seru Tina.
Dia benar-benar lapar? Kukira dia sudah kenyang makan kepiting tadi. Kepiting tadi yang aku dan Luna makan, dilihat dari ukurannya harusnya dia sudah kenyang. Karena itu aku tidak mau menghabiskannya tadi, agar aku bisa memakan roti yang sempat membuatku penasaran. “Kita makan sekarang saja. Jika kau menunggu sunset yang mirip seperti gambar-gambar yang kau lihat di internet, kau takkan melihatnya di sini.”
“Gambar sunset seperti apa yang Luna lihat memangnya?” Bobby bertanya.
“Entah.”
Luna melihat ke arahku. “Dante, mana pesananku?”
Baguslah kita makan sekarang. Sudah dingin belum ya? “Ini.” Aku menyerahkan ikan bakar pesanannya.
“Saatnya makan.” Bobby berseru gembira.
“Minumnya?” tanya Luna.
Aku memberikannya jus jeruk.
Luna melihat jus jeruknya dengan serius, lalu memutarnya. “Kau membelikanku jus jeruk?”
“Iya, kau tidak mengatakan kau mau minum apa. Jadi kubelikan saja jus jeruk.”
Tangan Teddy menyebrang melewatiku, menyerahkan sebungkus ikan bakar pada Bobby.
“Asiik!”
“Kau sendiri beli apa?” tanya Luna.