A Thousand Tears in Daegu

Ree_meyna
Chapter #2

2. Pertemuan yang Tak Disengaja

'Kau yang tiba-tiba muncul di hidupku'

"Hei! Berhenti kau! Dasar pencuri!"

Seorang bibi bertubuh gempal, berambut keriting sebahu, dan mengenakan baju berwarna hijau terang dan rok coklat tua sedang berlari mengejar seorang anak lelaki remaja yang membawa tas berwarna merah. Remaja itu berlari dengan kencang.

Ia terus berlari sekuat tenaga dan tidak melihat ke kanan atau kiri. Akibatnya setelah ia melewati persimpangan gang di pasar Seomun, ia menabrak seorang lelaki kumal yang sedang berdiri di samping tiang listrik. Pakaiannya sangat lusuh, rambutnya panjang sebahu, dan wajahnya brewokan. Ia seperti orang yang tidak mandi berminggu-minggu. Bajunya kumal dengan tambalan di mana-mana. Celana jeansnya sudah robek-robek. Lelaki kumal itu menoleh dan ia terkejut melihat wajah pencuri kecil.

"Gae Jin!" panggil lelaki kumal itu. "Berhenti!" teriaknya. Anak lelaki remaja yang usianya masih belasan tahun itu tidak menoleh, pandangannya terus lurus ke depan. Saat ini yang ada dipikirannya hanya berlari menyelamatkan diri.

Lelaki kumal itu mengejar Gae Jin. Ia berlari dengan sigap melewat bibi yang masih terengah-engah karena mengejar pencuri kecil. Keringat bibi itu mengucur di sekujur tubuhnya. Tubuhnya yang gempal itu membuatnya kesulitan untuk berlari. Bajunya pun basah oleh keringat yang terus menentes. Nafasnya terengah-engah tidak berhenti.

"Tangkap pencuri itu! Haahh, dasar pencuri kecil!" teriak bibi itu kepada lelaki kumal yang berlari di depannya. Ahjumoni itu berhenti dan membungkuk sambil memegangi kakinya yang pegal karena berlari. "Hei!" ia mengambil nafas lagi dan berlari dengan tenaga yang masih tersisa.

Mereka berlari mengitari pasar Seomun. Pasar itu menjadi ricuh seketika akibat ulah kejar-kejaran Gae Jin dan si lelaki kumal serta bibi bertubuh gempal. Mereka menabrak semua orang yang mereka lalui. Suasana pasar yang ramai membuat aksi kejar-kejaran itu menjadi tontonan. Mereka berlari melewati toko bunga milik Sun. Sun mendengar ada keributan di luar tokonya, ia pun keluar. Lelaki kumal itu berlari di hadapan Sun dan tidak sengaja menabrak display pot bunga milik Sun. Melihat displaynya berantakan, mata Sun langsung melotot.

"Hei! Hei! Apa-apaan ini? Apa yang kau lakukan?" ia berteriak marah-marah tetapi tampaknya lelaki kumal itu tidak mengindahkan teriakan Sun. Sun melepas sepatu kanannya, ia mengumpulkan semua tenaganya dan melemparkan sepatu itu ke arah lelaki kumal.

Plakk!!!

Sepatu itu mendarat tepat mengenai belakang kepala lelaki kumal itu. Lelaki kumal itu berhenti sebentar dan menoleh ke belakang sambil memegangi kepalanya. Bibirnya mencibir sinis ke arah Sun. Sun langsung melotot, laki-laki ini sudah ingin mati rupanya? Sun geram bukan kepalang. Lelaki kumal itu menoleh ke depan lagi, ia melihat Gae Jin yang berlari semakin menjauh. Ia pun kembali berlari.

"Berhenti!!!" mata Sun melotot seperti mau keluar, ia memungut sepatu sebelah kanannya dan memakainya sambil mengejar lelaki kumal itu. "Awas kau!" Sun terus memaki lelaki kumal itu sambil berlari. "Aaargh!"

Lelaki kumal itu berhasil melewati Gae Jin dan mencengkram kerah baju Gae Jin. "Kau mau lari ke mana?" ucapnya dengan garang.

Gae Jin kaget dan terjatuh setelah melihat si lelaki kumal itu, "Yeol Hyeong!" ia ketakutan seperti melihat hantu. Mukanya pucat seketika.

Lelaki kumal bernama Hwang Yeol pun membungkuk dan mengambil tas biru yang dipegang Gae Jin, "Hei! Di sini!" matanya melotot ke arah Gae Jin. Ahjumoni yang kecopetan itu datang dengan nafas terengah-engah. Yeol melemparkan tas merah ke arah bibi.

Lihat selengkapnya