A3

Desti faujiah
Chapter #1

MEMBUAT PERHITUNGAN

Darren benar benar murka atas perlakuan Ariel padanya."Hei!!!Siapa kau berani melempariku bola hah!!Apa kau tidak tahu siapa aku ini!!"

Ariel hanya bersikap biasa saja."Ups,maaf yang mulia atas ketidak sengajaanku."

Darren maju melagkah mendekati Ariel.Ariel juga tidak gentar dan tidak lari.Kini jarak Ariel dan Darren sudah dekat.Ariel dan Darren saling beradu tatapan tajam dan benci.

"Kau bisa apa hah!!!"Tantang Darren menatap Ariel.

"Aku,bisa mengalahkanmu bermain.Ayo bertanding 1 lawan 1.Aku lihat skillmu bermain biasa saja."Ariel menjawab tantangan dari Darren.

Darren semakin panas karena di remehkan oleh Ariel."Beraninya gadis kampung sepertimu merendahkanku!!!Baiklah,ayo bertanding tapi jika kau kalah kau harus rela menjadi pelayanku selama 2 bulan dan menuruti perintahku!"

Ariel merasa tertantang dan yakin bisa menang.Ariel lalu menerima tantangan itu."Baiklah,tapi jika kau kalah kau harus berlutut minta maaf pada Vivian!!!"

Vivian kaget melihat Ariel yang begitu membelanya.

Ia merasa terharu dan bahagia.

Darren yang sudah terpancing emosi malah menerima tantangan itu.Ia yakin gadis seperti Ariel tidak tahu apa apa soal basket.

"Baiklah,akan aku lakukan!!"Kita sepakat dan bersiaplah kalah!!!!"Darren berkata dengan penuh percaya diri seolah telah menggenggam kemenangan di tangannya dan meremehkan Ariel walau belum melihat kemampuan Ariel.

Ariel tersenyum.

'Tunggu saja,tamat riwayat dan kesombonganmu

hari ini.'

Semua orang lalu tertuju pada Ariel dan Darren yang berduel lapangan itu.Pertandingan mereka menjadi pusat perhatian dan menjadi tontonan yang menarik.Semua murid menonton di tepian lapangan.

Vivian berdoa semoga Ariel menang dan baik baik saja.

Ariel dan Darren sedang pemanasan.Anggota A3 yang lain menonton dari tepian lapangan.

"Calvin,gadis itu berani juga ya menantang Darren."

"Tentu saja Jimmy,gadis kampung seperti dia pasti memang begitu.Mereka berani tanpa memikirkan resiko dah hanya berfikiran spontan untuk memenangkan ego.Mereka cenderung memakai otak daripada tenaga.Aku yakin Darren akan mempermalukannya."

Tapi Jimmy memiliki keyakinan jika Ariel tidak akan kalah dari Darren melihat wajahnya yang begitu yakin.

PRITTTTTT..

Pluit telah di bunyikan..

Permainan di mulai.

1 lawan 1.

Antara Darren VS Ariel.

Darren kaget,tiba tiba saja bola yang tadi di tangannya sudah hilang.Dan saat ia menoleh,bola itu sudah di rebut oleh Ariel dan tidak lama.

Shot....

Bola basket itu sudah masuk ke ring dengan sempurna.

Bahkan tanpa perlawanan berarti.

Lihat selengkapnya