Bukan Ariel namanya jika menyerah dan mengikuti perintah Darren begitu saja.Ia tetap bertahan di kelas D tanpa memedulikan perintah Darren.Walau guru dan wali kelasnya sudah meminta ia untuk pergi ke kelas A,ia tetap tidak mau.Tidak ada yang mereka bisa perbuat lagi untuk membujuk Ariel.
Salah satu mata mata Darren melaporkan pada Darren jika Ariel masih di kelas D dan tidak berniat untuk mengikuti perintahnya pindah ke kelas A.Darren semakin marah sejadinya.
Sherly juga keheranan karena orang biasa seperti Ariel kenapa berani sekali pada Darren.
Darren tidak kehabisan akal begitu saja tentunya.Ia akan menggunakan dan memanfaatkan kelemahan Ariel agar pindah ke kelasnya dan bahkan menjadi pembantunya.Kelemahan Ariel tidaklah lain,itu sudah pasti sahabatnya sendiri yaitu Vivian.Darren akan membuat gara gara seolah Vivian bersalah padanya dan mengancam akan mengeluarkannya dari sekolah.
'Kita lihat saja gadis kampung,siapa yang akan menang!!!'Seru Darren dalam hati dengan tatapan sinis.
Hari ini diadakan senam masal di sekolah.Seperti biasa,semua murid berkumpul di lapangan.
Termasuk Ariel dan A3.
Dari jauh Ariel sudah memandang Darren sinis.Darren juga menatap Ariel dengan mata elangya.
Darren sudah menargetkan Vivian untuk melumpuhkan Ariel.
Vivian sedang berbincang dengan Ariel saat seorang murid lalu memberikan sekaleng minuman ringan padanya.Vivian mengambilnya tanpa curiga dan meneguk sedikit.
Tidak berapa lama,Darren dan kawan kawannya melintas di samping Vivian.Lalu ada murid iseng dan mendorong Vivian dan menyebabkan minuman coklat itu tumpah dan mengotori baju seragam Darren.
Semua mata tertuju pada mereka.
Vivian sangat takut dan gemetar.
Darren juga melotot."KAU!!!!!BERANINYA MENGOTORI BAJUKU!!!!"Teriak Darren dengan nada tinggi.
Padahal ini memanglah rencana Darren untuk menjebak Vivian.
Vivian nampak takut."Ma..Maafkan aku Darren Aku tidak sengajaA..Aku tidak bermaksud begitu."Jawab Vivian dengan sekujur tubuh yang bergetar.
"Kau sudah bosan sekolah di sini hah!!Apa kau mau usaha orang tuamu aku buat bangkrut!!!"Ancam Darren keras.
"Tidak,Tidak Darren.Aku mohon jangan."Detik berikutnya,Vivian menangis sambil berlutut minta maaf.
Darren tersenyum picik.