A3

Desti faujiah
Chapter #3

RAMBUT TERGERAI

Ariel mendapat panggilan bekerja paruh waktu di sebuah restoran Mie.Lowongan itu dia dapat dari Vivian yang juga akan bekerja di tempat yang sama.

Ariel sangat senang bisa bekerja dan mencari uang tambahan sendiri.Ariel akan bekerja sepulang sekolah dari sore hingga malam.Bibinya juga setuju saja asal pekerjaan itu tidak menghambat Ariel dalam belajar.

Hari ini,Ariel harus menghadapi lagi pertempuran di sekolah dengan para bandit di kelasnya itu.Ariel sangat bosan karena tidak ada teman bicara dan sering hampir tertidur di kelas.

Darren juga duduk sebangku dengan Ariel."Lihatlah sapi ini!!Kau fikir kelas ini kamar!!!"

Ariel lalu melotot pada Darren."Tutup saja mulutmu.

Enak sekali di kelas A ada Ac,sementara di kelasku dulu tidak ada.Karena udara yang dingin juga guru yang menjelasakan itu aku merasa seperti.mendengar alunanan dongeng.Mataku jadi ngantuk."

Darren seakan tidak percaya."Kau harus menjadi pesuruhku dan menuruti omonganku!!Ingat kan!!"

Ariel menatap dengan songong.

"Tidak mau!!!"

"Kecuali kau membayarku dan hal itu tidak gratis!!"

Darren memutar otak.

Aku harus memperdaya gadis ini agar seolah tunduk padaku.

Reputasiku bisa hancur jika gadis ini terus berontak dan tidak mau menurut.

Orang orang tidak akan memandangku hebat lagi jika aku tidak bisa menjinakkan gadis ini.

"Baiklah,kau tidak perlu membayar uang sekolah.Kau bisa makan siang di cafetaria kami.Aku juga akan menggajihmu tiap bulan."

Mendengar hal itu,Ariel jadi bersemangat dan bangun dari malas malasannya."Baiklah,aku setuju."

Darren juga tersenyum.

Jam istirahat,Ariel sudah ada di belakang Darren sambil membawakan buku buku Darren.

Teman teman Ariel di kelas D dulu prihatin melihat Ariel yang menjadi pesuruh Darren sekarang.

Tapi Ariel malah senang senang saja karena ia sudah membuat kesepakatan dengan Darren.

A3 sudah di kantin.

Ariel juga sudah duduk di meja lain menikmati makanannya.

Jimmy dan Calvin agak berkeluh kesah pada Darren.

"Darren,kenapa tidak singkirkan anak itu dari sekolah?"Aku sangat benci padanya!"Jimmy tidak bisa menahan rasa kesalnya setelah berdebat dengan Ariel hari itu.

Calvin juga menimpal"Benar yang di katakan Jimmy,keluarkan saja dia Darren."

Darren lalu menatap keduanya."Hei,biarkan aku bermain dulu.Akan sangat menyenangkan jika ada mainan baru seperti dia.Aku akan megurus semuanya.Tenang saja."

Calvin dan Jimmy saling berpandangan.

Tapi Darren memang memiliki rencana untuk mempermalukan Ariel agar Ariel sendiri yang memilih angkat kaki dari sekolah ini.

Darren melihat Ariel yang makan dengan rakus di sana."Lihatlah,kau benar benar seperti sapi."

Lihat selengkapnya