"Kenapa Ibuku?" tanya Apel.
Ibumu percaya, kamu pasti bisa
Buat apa Nirina menunggu Apel hanya untuk menyampaikan itu? Kenapa bukan ucapan duka seperti yang lain-lainnya?
Nirina salah tingkah. "Karena itu yang...kudengar."
Apel memicingkan matanya curiga. "Kamu dengar? Maksudmu?"
"Lebih baik kamu nggak tahu." Nirina buru-buru berlalu ke arah lorong kelas sekolah.