Kembali lagi ke Apel, Nirina, dan Garda yang masih berdiri di gang sempit tempat kios yang menjual bubur ayam. Bubur itulah yang jadi awal dari semua kericuhan Badai-bukan-Badai-ternyata-Garda-Polisi-Kok-Bisa-Sih itu.
Sesekali orang atau motor lewat menyela di tengah atau di samping mereka tanpa permisi.
Hanya beberapa detik Garda mengeluarkan lencananya. Lencana penyidik kepolisian yang membuat Apel ternganga dan menjerit kecil.
Setelahnya laki-laki itu kelihatan agak menyesal dan malu sudah mengeluarkan lencananya. "Sori, tadi abis ikutan olah TKP sama tim jadi keterusan ngeluarin beginian."
"Olah TKP?"
"Ya, kecelakaan tadi pagi." Garda mengeluh. "Suasana kacau banget paska kecelakaan tapi Badai malah minta tolong nganterin bubur buat sarapan cewek nggak sopan ini." Nada suaranya berubah tajam.
Lah meneketehe. Aku kan cuman pelanggan. Apel menggerutu panjang pendek dalam hati, nggak berani terus terang, daripada diborgol!