Meski tidak rela, Apel diseret Nirina pulang dari rumah Badai. Nirina bersikeras menyerahkan semuanya pada polisi. Untunglah Badai dan Apel sempat bertukar nomor ponsel dan saling chat, saling kirim voice note di malam harinya sampai keabisan pulsa.
A: Kak Badai sabar ya Kak.
B: Terima kasih. Aku dan keluarga masih syok banget. Ibu sengaja nggak kukasih tahu soal masa lalu Bapak sebagai teroris. Biarlah Ibu percaya Bapak masih hilang di hutan.
A: Kakak pasti kaget banget. Kalo aku mungkin pingsan.
B: Jangan.
A: Kenapa?
B: Pingsan itu berat, kamu nggak akan kuat.