Abi di Dalam Botol

Yoseph Setiawan Cahyadi
Chapter #25

Selangkah Demi Selangkah

25

Abi

 

  Cahaya lampu jauh mobil semakin menurun intensitasnya. Pendarnya semakin lama semakin ditelan oleh kegelapan yang pekat. Padahal, aku baru berjalan tidak lebih dari seratus meter. Segera aku menyesali keputusanku untuk pergi di tengah kegelapan dan ketidakpastian seperti ini. Mungkin akan lebih baik jika aku diam saja di mobil dan menunggu sampai matahari terbit.

     Aku tidak punya kemewahan waktu. Sudah lima hari berlalu dan aku hanya punya waktu dua hari untuk menyelamatkan anakku. Yang ada di dalam pikiranku sekarang adalah menemukan mesin ATM lalu membeli tiket bus menuju Malang di terminal terdekat. Dari aplikasi penunjuk arah, terminal terdekat yang lumayan besar ada di Kota Kudus, tepat di depan ku. Jaraknya sekitar 35 kilometer. Aku memutuskan untuk menyalakan lampu senter di ponselku karena pendar cahaya dari mobil Colt itu sudah memudar.

    Celakanya, daya baterai ponselku hanya tinggal setengah saja. Separuh dayanya tadi habis untuk menyalakan aplikasi lokasi yang tanpa aku sadari memakan daya lebih banyak dari yang seharusnya. Harus aku akui, ponsel yang kumiliki memang sudah tua dan sudah seharusnya diganti. Kali ini beban ponselku semakin bertambah karena aku harus menyalakan senter sekaligus memperhatikan penunjuk arah.

Lihat selengkapnya