Abi di Dalam Botol

Yoseph Setiawan Cahyadi
Chapter #42

Memaafkan Bukan Berarti Melupakan, Berjarak Tidak Berarti Membenci Dalam Diam

42

      Tidak ada yang berubah di dunia. Tidak juga sikap manusia. Begitu kata banyak orang. Dan aku sadar kalau ucapan itu tidak sepenuhnya salah. Namun ada banyak yang terlewat ketika kita mempelajari manusia.

    Ketika kita masih kecil, kita terkadang bersikap berbeda terhadap sesuatu jika dibandingkan dengan ketika kita dewasa. Aku sendiri dulu sering memperlakukan asisten rumah tangga dengan tidak hormat. Sering memperlakukan binatang dengan kasar. Aku tidak segan-segan menendang kucing yang sedang lewat di jalanan. Namun itu semua berubah ketika aku beranjak dewasa. Aku tidak lagi menendang kucing, malah aku jadi penyayang binatang sekarang. Aku tidak lagi memperlakukan asisten rumah tanggaku dengan tidak baik. Seiring bertumbuh dan bertambahnya pengetahuanku, sikap dan cara pandangku pun mulai berubah.

       Selama setahun belakangan cara pandangku terhadap diri sendiri juga mengalami banyak perubahan kendati masih terus ada tendensi untuk hidup dengan cara-cara lama yang telah mengakar dari kecil. Harus aku akui trauma itu tidak mudah hilang. Luka yang sudah terlalu dalam itu tidak serta merta bisa sembuh seketika. Begitu pula dengan ketakutanku kepada mamaku sendiri. Jika ada yang tidak berubah, itu adalah rasa takut tersebut.

      Perjalanan yang telah kulalui setahun kemarin memberikan pengetahuan yang tak ternilai, namun itu belum cukup mengobati rasa takutku. Penghargaan terhadap diriku yang meningkat tidak juga bisa mengalahkan rasa takut ini. Ketika aku mencoba merenung, rasa takut ini bersumber dari keengananku untuk merasakan sakit lagi. Sebuah mekanisme pertahanan yang setiap orang pasti miliki. Siapa juga yang mau terluka terus menerus.

Lihat selengkapnya