Blurb
Aku kehilangan Abi saat kami pergi umrah. Ya, saat itu aku masih berada di perut Umi, hingga berumur dua puluh enam tahun, Abi juga belum ditemukan.
Tidak ada bencana, tidak ada yang tersesat, Abi memang hilang dari jangkauan Umi saat di Makkah.
Sedih, heran, dan marah. Umi merasakannya hingga menjadi depresi seperti sekarang. Kenapa Abi pergi? Kenapa tidak ada di sisi Umi saat melahirkan? Kenapa tidak membesarkan aku hingga menjadi orang?
Umi benar-benar kehilangan arah. Jika teringat sosok Abi, dia terus meracau hingga melempar barang. Mungkin inilah yang dikatakan cinta setengah mati. Umi tetap mengingat dan menginginkan Abi pulang walau dia tahu itu nggak mungkin lagi.
Dua puluh enam tahun, ke mana Abi kalau dia berusaha mencari?