About Die

Ael
Chapter #3

2. Duo

Pupus sudah harapan buat bolos. Aku tertangkap basah saat mengendap-endap ke belakang kantin, jujur saja, aku tidak begitu suka dengan pelajaran BK. Walaupun tidak masuk ke dalam bahan ujian, tetap saja jengkel kalau harus mengenal diri sendiri.

Dengan sangat amat terpaksa, aku duduk di kelas, menerima buku BK dengan raut buruk. Hari Senin yang sangat buruk bagiku, sudahlah upacara panasnya minta ampun, ceramah kepala sekolah sepanjang tali beruk, dan pelajaran siang hari BK.

Lengkap penderitaan.

"Buka halaman 12, isi jawaban sesuai dengan diri kalian sendiri." Guru muda yang berkisaran umur 27-an itu memberi arahan.

Tanpa minat, kubaca halaman 12. Di sana tertulis. Tulislah hobi yang kalian miliki! Tidak buruk, karena aku punya jawabannya langsung.

Setelah kutulis di kertas, kuserahkan pada guru BK. Walaupun hanya 1 jam pelajaran BK, tapi guru itu sangat antusias menerima kertas hobi itu. Cih! Itu cuma kertas tak berarti.

"Untuk hobi gunung, silahkan berdiri di kanan saya, lalu hobi——"

Mendengar kata gunung, aku langsung berdiri antusias. Aku yakin, tidak banyak yang memiliki hobi nanjak sepertiku, tanpa sadar aku memperlihatkan ekspresi puas.

Kutatap semua anak kelas, beberapa dari mereka ada yang berjalan ke arahku dan berdiri dengan tenang. Wah, tidak kusangka Refan juga sehobi denganku!

"Lis! Gue nggak nyangka, loh! Ya ampun, kita emang sehati!" ucap Faisal hampir saja memelukku kalau tidak ditahan Fajar.

"Tahan, Dude! Seneng boleh, meluk anak gadis orang jangan," nasehat Luis ikut menahan Faisal.

"Aaaa ... Aelis~"

Karin tertawa mendengar Luis dan Faisal, lalu merangkulku. "Gue nggak punya hobi, jadi gue nyontek lo deh, Lis. Siapa tau kalian pengen nanjak, ajak-ajak dong!"

Fajar memberi jempol pada Karin, yang dibalas dengan kedipan genit oleh cewek itu.

Merasa ada seseorang mendekat ke sisi kiriku, aku menoleh penuh. Ada Gadis yang terdiam lama sambil menatapku, seolah berucap 'Kamu suka nanjak? Wah, nggak nyangka!'

Dari mana aku tau? Matanya berbinar, bung!

Tidak buruk, kategori hobi gunung ternyata hanya diisi oleh 7 orang. Kelompok yang sama di hari Sabtu kemarin, ini ironi atau kebetulan, ya?

"Syukurlah cuma kita-kita aja," ucap Refan yang langsung diangguki mereka semua.

"Tambah Gadis! Lo emang udah resmi masuk circle kita, beb!" Karin merangkul Gadis bersahabat.

Lihat selengkapnya