Perjalanan Rasa

Dunia Gerhana
Chapter #1

Suka sama Junior

Aku memandangnya dari kejauhan. Senyumannya manis lengkap dengan wajahnya yang lebih tampan dari teman-temanku di kuliah. Selama kajian berlangsung, mataku sesekali memperhatikannya, melihat senyumnya, tingkahnya bahkan berusaha menebak apa yang dibisikkannya kepada teman sebelahnya. Tanpa kusadari, aku membuat beberapa bait puisi tentang perasaan yang kurasakan saat ini ketika memandangnya. Berbunga-bunga dan merasa sangat bahagia, padahal lelaki tersebut tidak melakukan sesuatu yang membuat hatiku terenyuh.

Aku tidak mengerti perasaan macam apa yang memenuhi dadaku. Entah perasaan suka atau hanya sebatas rasa yang hadir sesaat dan mungkin akan hilang seiring berjalannya waktu. Aku tidak akan bisa bersamanya, itu yakinku, karena dia juniorku bahkan muridku selama magang di Yayasan Berdaya Umat. Tetapi, aku juga tidak bisa menahan perasaanku untuk tetap muncul. "Kita tidak pernah tahu rasa itu tumbuh, kemana ia kan meneduh" adalah ungkapan yang berhasil menyemangatiku bahwa sebagai manusia yang dilahirkan memiliki rasa, mau bagaimana pun menahannya, aku tetap tidak bisa menahannya, mungkin sebatas aku memendamnya dan tak mengungkapkan perasaanku yang sebenarnya kepadanya.

Setiap kali memandangnya, terlebih melihat senyummya. Dadaku berdebar cukup kencang dari biasanya. Bukan karena terkena gejala panik atau sebagainya, tetapi sebuah perasaan aneh yang mungkin dirasakan oleh manusia setiap kali jatuh cinta. Aku bertanya kepada diriku, "apakah aku jatuh cinta? Kepada dia juniorku? Bagaimana bisa perasan semacam ini muncul?" Aku tak bisa menjawabnya, lebih tepatnya tidak mau menjawabnya dikarenakan jika aku menjawabnya, aku sudah mengingkari semua prinsip dalam hidupku bahwa aku tidak akan pernah jatuh cinta kepada juniorku. 

Lihat selengkapnya