Aku langsung mengecheck handphoneku. Dan benar saja, Arfan menyimpan nomor ponselnya di handphoneku dengan nick name ‘Pacarku ganteng’.
Gila, ini benar-benar gila! Mana mungkin bisa aku berpacaran dengannya secepat ini. Aku saja selama ini belum pernah berpacaran. Kalau memang Arfan sudah menjadi pacarku, itu artinya dia itu pacar pertamaku.
Ah, sial sekali aku ini. Punya pacar, tapi preman macam dia. Eh, tunggu, kenapa aku jadi mengakuinya sebagai pacarku?
Aku masuk ke dalam rumah dengan suasana hati yang tak karuan. Dari pada aku memikirkannya terus, lebih baik aku mengejarkan PR matematika saja.
Malam harinya, Arfan tiba-tiba saja mengirim sms saat aku tengah mengerjakan PR ku. Dan, isi smsnya itu benar-benar membuatku melongo tak percaya.
Dear pacarku Karisa, jangan lupa sholat isya dulu sebelum tidur. Setelah itu, jangan lupa baca doa sebelum tidur. Tahu kan doanya seperti apa? Atau perlu gue ajari?
1 menit kemudian, ada whatss app masuk. Ternyata, itu whatss app dari Arfan. Arfan mengirimkan sebuah voice note. Karena penasaran, aku membuka voice note darinya dan aku dengarkan sendiri. Begitu mendengarnya, sontak rasanya aku ingin sekali tertawa. Dia tiba-tiba saja mengirimkan doa sebelum tidur dengan suaranya sendiri. Dan, di akhiri dengan suara kucing.
Aku tidak mengerti arti dari suara kucing itu apa. Tapi, tiba-tiba saja dia mengirim chatt dan menjelaskan arti dari suara kucing tersebut.
Itu artinya selamat tidur.
Aku geleng-geleng kepala melihat sikap Arfan yang unik. Padahal, wajahnya itu garang seperti preman jalanan. Tapi, kelakuannya ajaib banget kalau sudah menghadapi perempuan. Apa benar aku sudah berpacaran dengannya? Aku masih tidak percaya dengan kejadian yang sesingkat ini.