Abuelita

Tasyavira Indifatma
Chapter #5

Bab 5

Luna terlihat seperti orang yang dikejar deadline, tangannya sibuk mencatok rambut, dilanjut dengan memakai lipstick berwarna cokelat muda, lalu ia mengenakan bandana pada rambutnya yang tergerai. Siang itu Luna sudah siap untuk bertemu dengan Arjuna di suatu café di Bandung. Perasaan yang campur aduk dirasakan Luna sebab dalam beberapa saat lagi ia dapat melihat mata besar yang indah milik Arjuna.

“Cie cantik amat,” celetuk Alisha,

“Duh lo jangan kayak gitu dong, tambah sakit perut nih gue,” jawab Luna yang sibuk menyemprotkan parfum ke bajunya,

“Bentar lagi bakal ada couple ‘Arluna’ nih ya?”

“Arluna?” tanya Luna tak mengerti,

“Ya iye, Arjuna-Luna. Jaman sekarangkan couple-couple gitu suka disatu-satuin namanya,” tutur Alisha,

“Ah gak jelas lu ah,”

“Ntar lo bilangnya apa ke ibu?” tanya Alisha yang masih menyenderkan badannya di dekat pintu,

“Main sama temenlah. Yaudah gue cabut dulu ya,” ujar Luna. Alisha hanya tertawa kecil melihat Luna yang seperti takut telat untuk bertemu Arjuna, sangat berbanding terbalik dengan keseharian Luna apabila telat kuliah.

Siang itu, Luna sudah berada di café terlebih dahulu. Tangannya tidak dapat berhenti memainkan barang yang ada di depannya, sesekali ia berkaca pada kamera handphonenya memastikan bahwa ia masih terlihat sama rapinya seperti tadi di kaca kamar. Sosok yang ditunggu Luna akhirnya datang, lelaki beralis tebal itu datang dengan senyuman dan langsung berjalan ke arah Luna.

“Hei,” sapa Arjuna,

“Hei,” sapa Luna balik. Luna sangat tahu betul bahwa dirinya akan sangat canggung di depan Arjuna sehingga hari itu Luna mencoba untuk mengontrol dirinya agar terlihat tenang.

“Aku pake motor nih, gapapa?” tanya Arjuna,

“Hah? Ya gapapalah, emangnya kenapa?” Luna terheran,

“Takut kamu kepanasan pas nanti kita jalan,”

“Ohhh...emangnya kamu mau bawa aku kemana?” tanya Luna yang sudah mulai tenang dan berani. Namun perasaan takut dan grogi kini berpindah pada orang yang duduk di depan Luna, Arjuna.

“Ehh...jalan-jalan sekitar alun-alun-Braga gitu, mau?” Luna yang juga menyadari perubahan pada Arjuna tak kuasa menahan tawa kecilnya, “Ayo,”

Keduanya mulai terlihat akrab dan leluasa untuk bercerita. Tak sesekali juga terlihat senyuman lebar antara keduanya, siang itu di café.

Lihat selengkapnya