Academy of Death

Lusi Solona
Chapter #1

Prolog

Ada banyak cara Cupid mendatangkan cinta. Namun, Cupid tidak peduli bagaimana kisah cintamu akan berakhir. Tugasnya hanya menancapkan panah asmara. Beberapa orang memilih melupakan saat kisahnya tak berakhir bahagia. Sebagian yang lain terbakar oleh api dendam yang menyala-nyala.

Pria itu datang dan menanami mawar cinta di hatinya yang gersang, lalu memupuknya. Yang tumbuh justru sakit hati yang melahirkan rasa benci. Dia tahu kebencian hanya akan mewariskan sengsara. Sayangnya, perasaan itu telah lama bersarang dan berkarat.

Perempuan dengan sinar mata setajam peluru dan roman muka sedingin salju meremas sebuah foto dalam genggaman. Sejurus kemudian, bibirnya melengkung membentuk seringai aneh.

“Berapa lama lagi aku harus menunggu?”

Yang diajak bicara bergeming. Pertanyaannya tak menemukan jawaban. Yang terjadi selanjutnya sungguh di luar dugaan; semua benda yang ada di sana berterbangan di udara.

           

Lihat selengkapnya